chapt 40

8.6K 1K 248
                                    

JANGAN LUPA PENCET 🌟 DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA WAJIB WAJIB HAHAHA

KOMENNNN + VOTE YAAAA

happy reading<3
---------

Keesokkan paginya

Setelah kejadian pengeboman tadi malam di halaman rumah Lisa yang telah dilakukan oleh oknum yang bertindak sengaja dengan meledakkan mobil sport milik Lisa dan juga Taehyung, ini sepertinya rencana dari Taeyong. Lisa yakin keluarganya sedang dalam bahaya, Taeyong akan mengincar orang-orang terdekat Lisa

Lisa menatap Jennie yang masih tertidur disampingnya, astaga itu sangat begitu cantik, dengan pipi yang mengembang seperti balon, bibir yang tipis dan begitu mungil serta jari-jari lentiknya dengan kuku panjangnya yang selalu mencakar punggung Lisa saat mereka bercinta

Sangat begitu menggoda dan... Tentunya sangat seksi.

Lisa menyibak lembut rambut Jennie yang terjatuh menutupi wajahnya, lalu Lisa memberikan kecupan manis tepat dibibir Jennie

"Astaga, aku semakin terobsesi denganmu. Kau selalu membuatku hampir menjadi gila Jennie," ucap Lisa dengan nada rendah dan terus menatap Jennie tanpa mengalihkan pandangannya

Ia yakin obsesi gilanya ini pada Jennie sungguh tidak sehat, saat melihat wanita-wanita yang berusaha menggodanya Lisa selalu tidak perduli dan membuat banyak wanita sakit hati atas cintanya yang tertolak mentah-mentah oleh Lisa, tetapi saat bertemu dengan Jennie? Okelah, benteng pertahanan hatinya rapuh.

"Wifey, setelah baby boy twins besar nanti, kita bikin adik untuknya ya" ucap Lisa dengan menahan tawanya pada Jennie yang masih tertidur pulas

Saat Lisa ingin mengoceh kembali tiba-tiba suara tangisan bayi terdengar sampai kekupingnya, Lisa mendengar tangisan suara itu sekejap lalu ia menatap Jennie yang tertidur pulas

Tidak mungkinkan Lisa membangunkan Jennie yang wajahnya terlihat begitu lelah, baiklah. Untuk saatnya baginya menjadi seorang Daddy siaga, Lisa membangkitkan tubuhnya dari kasur lalu menuju kamar baby boy twins

Disitu sudah terdapat dua suster yang berusaha menenangkannya tetapi tangisan putranya tidak mereda juga, bahkan suster pun sudah memberikan asi yang sudah Jennie siapkan semalam sebelum tertidur

Lisa menghampiri ranjang bayi kedua putranya, suster menundukkan hormat kepalanya pada tuannya

Ternyata yang menangis adalah Elxander putra keduanya.

"Elxander, ada apa dengannya?" ucap Lisa dengan tenang, tetapi putra keduanya ini terus menangis dengan kedua tangan yang mengangkat seperti meminta ingin di 'gendong' oleh daddynya

Lisa yang cukup mengerti akan hal itu langsung menggendong putranya, mata indah dan bulat putranya terus berkaca-kaca dan mengeluarkan airmata, Lisa mencium pipi putranya

"Hei jagoanku, ada apa denganmu?" ucap Lisa dengan lembut tetapi tangisan Elxander terus menghiasi ruangan

"Apa Elxavier sudah kalian berikan asi yang Jennie siapkan?" tanya Lisa, salah satu suster menjawab sudah

"Dan bagaimana dengan Elxander?" ucap Lisa kembali, pelayan satunya lagi gugup untuk menjawab. Lisa menaikkan alisnya sambil terus berusaha menenangkan Elxander

"Elxander s-sepertinya tidak menyukai menyusu dengan cara menggunakan feeding-bottle tuan, ia tidak sama seperti Elxavier" ucap suster dengan gugup menjelaskan, Elxander terus menangis dan pipinya menjadi memerah karena tangisannya yang tak berhenti

Lisa tak mengerti akan hal itu, ia bingung harus apa sekarang, ia sudah berusaha agar Elxander menghentikan tangisannya tetapi Elxander masih terus menangis

MY FEELINGS ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang