chapt 50+

12.1K 1K 861
                                    

JANGAN LUPA KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA WAJIB WAJIB YAAAAAA!

Terimakasih buat dukungan dan terus menunggu cerita MYFEELINGS! Aku sayang bgttttttttttt sama kalian, serius!!! 💟💟💟💟💟

Jangan lupa ajak teman-teman kalian, lalu share cerita ini ke sosmed kalian untuk ikut membaca cerita MYFEELINGS dan mengikuti kisah perjalanan Lisa, Jennie dan baby boy twins. Jangan lupa tag @ninimanobanruby @elxaviermanoban @elxandermanoban

Kalau ada konten-konten recommend cerita gitu, kalian jangan lupa untuk drop "myfeelings" yaa. Hehe biar semakin banyak orang yang mengikuti kisah keluarga MANOBAN!

BUAT CHAPT YANG AKU KASIH TANDA (+) ITU KHUSUS 18+ KALAU DIANTARA KALIAN MASIH DIBAWAH UMUR SKIP AJA JANGAN NAKAL WKWKW, KALO TETEP NAKAL TANGGUNG SENDIRI 🤪
------------

22:00

Malam ini dengan sangat mendadak Lisa membawa istrinya, kedua putranya dan Mommy untuk menuju Nice, France. Mereka pergi tanpa melakukan persiapan, bahkan—hanya mengenakan pakaian yang mereka pakai sekarang. Lisa tidak ingin mengambil resiko, karena sangat berbahaya untuk keluarganya

Taeyong sedang menggila, ia seperti iblis yang mengincar mangsanya. Sebenarnya—bisa saja Lisa bersikap lebih dari seorang iblis untuk melawan Taeyong, yang dimata Lisa Taeyong hanyalah seorang bastard loser.

"Hon, apa Taeyong mengincar Elxavier dan Elxander juga? Seriously, I'm afraid, I'm not ready for this. Putra kita tidak harus merasakan tekanan seperti ini, shit!" ucap Jennie penuh penekanan, ia benar-benar ikut sangat marah karena hal ini.

Lisa dapat merasakan itu, Jennie benar-benar marah. Dengan cepat tangan Lisa menjalar ke pipi Jennie, lalu mengusap pipi Jennie dengan ibu jarinya, Jennie dapat merasakan kehangatan.

"Everything will be fine babe, just trust me. Aku akan berusaha dengan cara apapun untuk melindungi kalian, bahkan walau nyawa taruhannya" ucap Lisa lalu ia menempelkan keningnya ke kening Jennie

"No," Balas Jennie dengan suara tertahan "No, never say that word. Listen honey, aku lebih suka kau membunuh musuhmu, bukan musuh yang membunuhmu" bisik Jennie tepat ditelinga Lisa dan sedikit memberikan kecupan manis.

Lisa tersenyum miring, jiwa Lisa yang penuh intimidasi dan tidak pernah berbelas kasih kepada musuhnya muncul kembali, haruskah saudara tirinya ini, ia bunuh juga?

Kalau membunuh Taeyong itu yang terbaik demi keluarganya, maka, Lisa akan lakukan.

Tidak ada kata maaf, ampun, dan kasihan untuk bajingan seperti Taeyong

Nyawa dibalas dengan nyawa, darah dibalas dengan darah, penyiksaan dibalas dengan penyiksaan.

Lisa dan Jennie memandang kedua putranya yang sedang tertidur lelap dengan ibu jari yang masuk kedalam mulut mereka masing-masing, mereka tertidur pulas dipangkuan Mommy dan Suster Sina.

"Honey, lihat kedua putra kita, saat tertidur pun wajahnya mirip sekali denganmu, astaga, tampan!" Ucap Jennie sambil menyandarkan kepalanya dibagian dada Lisa, Lisa terkekeh.

"Gen ku lebih kuat bukan?" Goda Lisa. Jennie memanyunkan bibirnya, lalu matanya menatap Lisa dengan tajam

"Okey, anak keti—" ucapan Jennie tiba-tiba terhenti, ia dengan cepat menutup mulutnya, tapi terlambat. Lisa sudah pasti bisa menebak ucapan Jennie.

"Anak? Keti—ga?" Balas Lisa dengan suara ditahan dan tersenyum miring, Jennie menghela napas pasrah

Ia mengutuk dirinya sendiri, jika nanti didalam pesawat akan terjadi hal-hal yang tidak diduga, ia tidak akan kaget.

MY FEELINGS ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang