chapt 46

7.3K 1K 434
                                    

Heh apa niii kok aku nulis wattpad kaya gak ada pembacanya huhuhu :'(

Komen dan vote yaaaaaaa! Harus, wajib, kudu, aku maksa!

Kalo kalian gak komen atau vote aku gak semangat buat update, kalo banyak komen dari kalian aku makin semangattttt, serius gak bohong!!!

Yey, bisa UPDATE lagi.  ;)

---------
"Aku ada pekerjaan untukmu, pasang bom diseluruh apartemen Taeyong. Aku yakin setelah pernikahan selesai, Taeyong akan membawa Jihyo bermalam diapartemen, pasang 60bom disana" ucap Lisa dengan tegas, Seulgi menjawab oke dan Lisa tersenyum miring lalu mematikan teleponnya

'ini kan yang disebut senjata makan tuan?' batin Lisa menyeringai penuh kemenangan
_______

Setelah berbicara beberapa menit dengan Seulgi melalui telepon, Lisa kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya, lalu menatap Appanya.

Haruskah dirinya mengucapkan terimakasih? Shit, ini rasanya begitu sangat awkward.

Lisa masih menatap intens Appanya itu, begitupun sebaliknya. Appa menatap Lisa dengan memasang wajah tegang seolah ia tidak ingin apapun yang terjadi kepada kedua cucu kesayangannya, anak, dan menantunya. Ia sendiri tidak mengerti dengan perasaannya yang meluluh.

Apa karena dirinya sudah menjadi seorang kakek?

"Bagaimana?" ucap Appa membuka pembicaraan, Lisa menghela nafas leganya.

"Kau tahu aku pintar dalam segala hal apapun, aku sudah menangani masalah ini" ucap Lisa, Appa sekarang ikut bernafas lega. Dan ia kepikiran juga tentang nasib putra pertamanya yaitu, Taeyong.

Apa yang akan Lisa lakukan pada Taeyong?

"Mengapa kau menatapku? Apa ada yang aneh denganku? Atau kau berharap aku akan berterimakasih?" ucap Lisa dengan begitu dingin dan masih terus menatap Appa, Appa hanya tersenyum kaku.

Sepertinya Lisa benar-benar sangat begitu membenci dirinya kan? Jelas, siapa yang tidak membenci dirinya? Ketika Lisa diperlakukan tidak adil dengan kedua saudara tirinya itu dengan Appanya, padahal Lisa pun anak kandungnya. Mengapa bisa-bisanya Appanya  membedakannya?

Mengingat itu, rasanya begitu pahit. Appa menyesali perbuatannya sekarang.

"Tidak hanya saj—"

"Terimakasih Appa," ucap Lisa dengan dingin, memotong ucapan Appanya. Mendengar Lisa mengucapkan hal tidak diduga-duga itu membuat Appa merasakan bahagia dan gugup.

Ia tersenyum menatap anaknya, lalu memeluk Lisa

"Maafkan aku, maafkan kesalahan bodohku dimasa lalu," ucap Appa dengan sendu didalam pelukan Lisa, Lisa memasang wajah tidak menyangka lalu ia melepaskan pelukannya

"Tak perlu meminta maaf, karena aku tidak butuh maaf darimu" ucap Lisa dengan perlahan sambil terus menatap dingin Appanya.

"Dimana Taehyung? Aku tidak melihatnya sama sekali" sambung Lisa sambil melihat-lihat sekeliling ruangan VIP, matanya tidak lelah untuk menatap setiap tamu-tamu yang datang yang ia harapkan salah satu tamu itu adalah, Taehyung.

Taehyung? Mendengar Lisa menyebut nama Taehyung seketika Appa membulatkan matanya, benar juga, Taehyung sama sekali tidak terlihat

"Aku juga tidak melih—" belum selesai Appa berbicara tiba-tiba Lisa memotong ucapannya,

"Shit damn!" umpat Lisa dengan penuh amarah, lalu ia berbalik arah dan menghampiri Jennie dan kedua putranya yang sedang asik diajak bercanda oleh Mommy

MY FEELINGS ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang