"Tau gitu gue kerjain 12 soal sendiri aja. Gaguna punya kelompok juga."Yeosang berbalik, dan mengajak teman temannya pergi dari cafe ini. Aurora beranjak dari kursinya, dan menarik yeosang.
"Sang, jangan marah dong, lagian kan lu udah ngerjain 4 soal.."
Yeosang menepis tangan aurora, lalu menatapnya tajam. Tidak seperti tatapan tajam bercanda biasanya. Yeosang beneran marah saat ini.
"Gue tau, karena lu anggep gue musuh, lu jadi gamau minta bantuan ke gue."
"Asal lu tau. Untuk urusan nilai, sekalipun lo benci sama gue, gue tetep bakalan bantu lo sampe pinter. Tapi keknya gue udah ga dibutuhin. Yaudah deh, jan minta tolong ke gue lagi." Lanjut yeosang, kemudian pergi meninggalkan aurora.
"Udah ra, mungkin karena pekan perlombaan udah deket, dia jadi agak stress mikirin grup dancenya.."
Kini aurora berbalik menatap tajam yunho.
"Lu ga ngechat dia?"
Yunho terdiam. Aurora ikut terdiam menunggu jawaban yunho.
"Ra, tanpa yeosang juga tugas lu bisa seles--"
"Tapi ini tugas kelompok!" Sentak aurora.
Sama marahnya dengan yeosang, aurora memberskan barang barangnya dan keluar dari cafe.
◇◇◇
Yeosang memberikan 4 soal buatannya pada yunho, begitu juga aurora. Kemudian setelah tugasnya dikumpulkan ke guru, guru itu keluar, menandakan jamkos di pelajaran itu.
Merasa bosan di kelas, aurora keluar kelas seperti teman temannya yang entah ke kantin, atau hanya sekedar nangkring di lapang.
Aurora berjalan tanpa tujuan. Entah mau kemana, yang penting ga di kelas sumpek itu.
"Ra!"
Aurora menoleh, dan mendapati sebuah bola basket yang melayang ke arahnya.
Refleks tangan aurora menutupi wajahnya, dan berhasil menangkap bola basket itu.
'Basket? Yunho?'
Benar saja, setelah menurunkan bola yang sebelumnya menutup wajahnya, ia melihat yunho yang tersenyum sambil berjalan mendekatinya.
Tanpa basa basi, yunho langsung menarik lengan aurora. Mereka berlari. Selagi lari, tangan yunho yang semula hanya memegang lengannya, kini berpindah menjadi ke telapak tangannya. Alhasil mereka bergandengan.
Aurora berusaha menahan pipinya yang memanas, ditambah yunho yang sedikit menoleh sambil tersenyum. Jika tak sadar, bola basket di tangannya pasti akan jatuh saking lemasnya.
"Ngapain sih yun?" Tanya aurora sesampainya di lapangan basket.
"Main basket lah, sayang lu tinggi kalau ga dipake buat main basket."
Yunho tersenyum sambil melepaskan genggaman tangannya, lalu berjalan ke belakang aurora.
Ia mengambil tangan aurora yang sedang memegang bola, tangan yang satunya juga ia tempelkan pada bola.
"Nih, buat masukin bola ke ring, kedua jempol lu harus ngebentuk T."
Yunho mengangkat kedua tangan aurora yang memegang bola dari belakang, dan membenarkan posisi jari aurora.
"Didorong, jangan dilempar." Ucapnya tepat di telinga aurora.
Aurora mengikuti perintah yunho, dan..
"Tuh kan masuk."
Yunho tersenyum bangga begitu aurora berbalik dan terlihat senang dengan point yang dicetaknya. Tapi senyum aurora luntur lagi.
"Lu gamau minta maaf gitu?" Tanya aurora.
"Buat apa minta maaf? Lu udah senyum gitu. Lagian di kamus Radiva Yunho Putra tuh ga ada kata kata minta maaf." Yunho mengangkat alisnya.
◇◇◇
◇◇◇
GABISA TIDOOORR :(
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSUH || ⎷
Fanfiction-ᐧ 𝕐𝕖𝕠𝕤𝕒𝕟𝕘 𝕩 𝕠𝕔 ⸙ ❝ kalau cewe dan cowo gabisa berteman, mereka bisa musuhan tanpa melibatkan perasaan kan? ❞ Kang yeosang versi nyebelin minta ditabok..g Yang jelas aku gapandai bikin deskripsi kak:") 🗒 note 📌 bxg yya.. 📌 crackpair 📌...