02 . 🐣

310 47 6
                                    

author side'

"Aurora! Kamu tuh cewe! Gabisa apa perbaiki sedikit kelakuanmu? Udah kelakuan jelek, nilai jelek, unt--"

"tung muka saya cantik ya bu?" Potong aurora dengan senyumnya.

"Kamu ini! Ngelawan mulu!"

Bu seulgi ngeluarin sebuah map berwarna merah muda, lalu mengeluarkan sebuah kertas dari dalamnya. Baru saja ia mau berbicara, tiba tiba datanglah seorang pria.

"Permisi bu--"

"Oh, yeosang?" Ucapnya manis, lalu kembali menatap aurora penuh dendam.

"Tunggu bentar kamu, aurora. Saya masih belum selesai."

Bu seulgi beranjak dari kirsinya, lalu menghampiri loker guru. Yeosang emang disuruh ke ruang guru buat ngambil buku catetan anak anak kelas.

"Cieee, jelek lagi ya nilainya?" Goda yeosang sambil ngangkat alis.

"Diem lo."

"Kamu tuh cewe, gabisa apa perbaiki kelakuanmu?" Ejek yeosang dengan nada yang dibuat buat mirip seperti bu seulgi.

"Gue bunuh ye lu!" Aurora mencengkram kedua kerah kemeja yeosang. Tapi yeosangnya malah ketawa.

"Aurora!"

Aurora langsung melepas cengkramannya pada kerah kemeja yeosang saat mendengar sentakan bu seulgi.

Ia kembali sambil membawa setumpuk buku catatan. Setelah memberikan tumpukan buku itu, ia menyuruh yeosang pergi dan kembali duduk di kursinya.

"Lihat nilai kamu?! Emg cewe patut dapet nilai segini?? Harus malu dong, kamu ini cewe." Lanjut bu seulgi sambil menunjuk kertas dari map merah muda tadi.

"Hm.." aurora sedikit tertunduk.

"Udah. Sana balik ke kelas. Perbaiki diri kamu!"

Tanpa pamit, aurora pergi meninggalkan ruang guru. Ternyata didepan ruang guru masih ada yeosang.

Melihat aurora yang hendak keluar ruang guru, buru buru yeosang membuang pandangannya dan berjalan menuju kelas. Aurora yang tak mengacuhkannya berjalan lebih cepat hingga mendahului yeosang.

'Bruk!'

"Ra! Rora!! Bantuin dong.." pinta yeosang.

Aurora berhenti berjalan, dan menoleh ke belakangnya. Ternyata tumpukan buku yang dibawa yeosang berjatuhan. Ia memutar bola matanya malas, tapi tetap berjalan menuju yeosang.

"Kalau sendiri gabisa, gausah sok sokan bisa deh." Gerutunya sambil memunguti buku buku yang ada di lantai.

"Tadikan gue minta bantuan." Celetuk yeosang setelah aurora berdiri.

"Ya kenapa ga dari awal?"

"Ya ini gue baru mau jalan ke kelas, terus minta tolong, gue salah ga?"

"Kaga deh kaga, gue yang salah." Lagi lagi aurora menggerutu.

Ia berjalan duluan meninggalkan yeosang yang cekikikan di belakang.

◇◇◇

Sesampainya di kelas, yeosang dan aurora langsung membagikan buku buku tadi ke pemiliknya.

"Ra ra! Tolong bagiin ya, gue kebelet pipis."

Yeosang menaruh semua buku sisa yang belum dibagikan keatas tumpukan buku di tangan aurora. Lalu meninggalkan aurora yang tersenyum pasrah.




Selesai membagikan semua bukunya, aurora terduduk, dan langsung menenggelamkam mukanya diatas kedua tangan yang dilipat. Tidur.

'BRAK--!'

"COPOT! APAAN YANG COPOT?!"

"Latah lo ga estetik banget sumpah.."

"YEOSANJING!!!! GUE UDAH HAMPIR TIDUR BANGSAAATT!"

Yeosang malah ketawa ketawa aja aurora emosi sampe mukanya merah. Hal yang paling aurora benci adalah ketika tidurnya diganggu, apalagi sama yeosang.

"Jangan tidur, nih makan glukosa, biar sugarush." Ucapnya setelah tawanya mereda.

"Y-yupi.." dengan dramatis aurora hendak meraih yupi strawberry kiss di tangan yeosang.

"Eits! Bilang apa?" Tuturnya sambil menarik kembali yupinya.

"M-mmaka.."

"Maka..????"

Anggaplah harga diri aurora bisa dijatuhkan dengan sebungkus yupi strawberry kiss--

"MAKASIH! BURU MANA YUPINYA!"

Engga, aurora masih punya harga diri. Sedikit 🤏🏻

Yeosang terkekeh sambil membali memyodorkan yupinya, dan langsung diterkam oleh gadis berambut panjang itu.

"Gue yang makasih.." ucap yeosang terputus.

"Makasih ya cantikk udah bantuin gue.." lanjutnya dengan senyum manis.






























'BLUSH!'

'YAMETEE!!' >////<










◇◇◇

◇◇◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◇◇◇

MUSUH || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang