-ᐧ 𝕐𝕖𝕠𝕤𝕒𝕟𝕘 𝕩 𝕠𝕔 ⸙
❝ kalau cewe dan cowo gabisa berteman, mereka bisa musuhan tanpa melibatkan perasaan kan? ❞
Kang yeosang versi nyebelin minta ditabok..g
Yang jelas aku gapandai bikin deskripsi kak:")
🗒 note
📌 bxg yya..
📌 crackpair
📌...
Yeosang yang lagi ngumpul sama temen temen dance covernya, tiba tiba ditarik aurora, dan langsung kena tampar.
Bukannya menjawab, tangis aurora malah pecah. Ia menyembunyikan tangisnya dibalik kedua telapak tangannya.
"Hey hey.. kenapaa?"
Pria berstatus pacarnya itu mengusap pundak aurora sambil menyamakan tinggi badannya.
"Mau kapan bilangnya?" Lirih aurora.
"Bilang apa, ra?"
Aurora menatap tajam yeosang dengan matanya yang mulai memerah.
"BILANG LU MAU PINDAH!"
Yeosang terdiam. Ia melepaskan tangannya dari pundak aurora. Menatap pacarnya penuh penyesalan.
"Pak eunhyuk nitip pesen. Katanya surat pindah lu udah selesai diurus tata usaha."
Semua teman teman dance cover yeosang hanya menyimak mini drama dihadapan mereka.
"Pesen pak eunhyuk udah gue sampein, kan? Yaudah, gue pamit ya. Maaf ganggu acara kumpul kalian."
Aurora mengusap airmatanya lalu pergi meninggalkan ruang dance. Sedangkan yeosang, ia terduduk lemas dengan pandangan kosong.
"Sang.."
"Gue harus gimana, young..?"
Wooyoung ikut duduk di sebelah yeosang, lalu merangkul sahabatnya itu.
"Udah tenangin diri lu dulu, baru samperin dia lagi."
◇◇◇
Yeosang duduk di bangku sebelah aurora, lalu menaruh sebuah kantung plastik berisi 3 bungkus yupi strawberry kiss di dalamnya.
"Buat lu." Ucap yeosang yang keberadaannya diacuhkan oleh sang pacar.
"Rora--"
"Rin, buat lu ya. Gigi gue sakit." Aurora pergi meninggalkan yeosang sambil memberikan yupinya pada rina.
Rina menatap yeosang penuh tanda tanya, sambil mengembalikan kantung plastiknya pada yeosang. Tapi yeosang tolak sambil tersenyum miris, dan ikut pergi mengejar aurora.
"Rora.. ra.. jangan kayak gini dong."
Yeosang mengejar rora yang berjalan didepannya tanpa menoleh sedikitpun.
"Ra, baru kemaren kita baikan--"
"YA SALAH SIAPA?!" Sentak aurora sambil berhenti berjalan.
Ia memutarkan badannya menatap yeosang tajam. Yeosang dengan wajah gusarnya tak bisa menjawab, ia hanya terdiam.
"Salah gue, ra.. maafin.."
Semua mata di penjuru koridor menatap sejoli yang sedang perang itu. Aurora yang sedikit risih dengan tatapan men-judge siswa siswi disini langsung pergi meninggalkan yeosang lagi.
Lagi lagi yeosang mengekor, tapi saat menemukan tempat yang sedikit sepi, ia langsung menarik tangan aurora ke tempat itu.
Lalu tiba tiba yeosang berlutut di hadapan aurora. Emosi aurora campur aduk. Entah itu marah karena yeosang merahasiakan hal sebesar ini, atau sedih karena melihat yeosang yang biasanya sangat arogan, kini sedang berlutut dihadapan gadis macam dirinya.
"Jangan gini, ra.. maafin gue, rora.."
"Berdiri." Titahnya sambil membuang pandangan.
"Ror--"
"BERDIRI! GUE BILANG BERDIRI!!"
Aurora menarik lengan yeosang agar cepat cepat berdiri, kemudian ia membersihkan seragam yeosang di bagian lututnya.
"Mana harga diri lo?! Mana yeosang yang arogan?! Mana?! Hiks!"
"Ra..?"
Ia kembali berdiri tegak sambil mengelap airmatanya, lalu menggeleng. Yeosang ikut menangkup pipi aurora.
"Gue yakin, culture di indo sama di negara lu beda, sang.. kalau lu disini jadi lemah gini, disana gimana?! Jangan jatuhin harga diri lu demi cewek kayak gue."
"Tapi harga diri gue tuh elu. Aurora. Paham?" Ucapnya lembut.
Airmata aurora kembali berjatuhan. Yeosang yang biasanya cuek dan sok cool, jadi lembut seperti ini. Jujur, aurora makin gamau jauh dari pacarnya.
"Kalau lu m-mau rahasiain.. hiks! Gapapa, sang.. gapapa, kalau lu mau tiba tiba ngilang juga, gapapa.. nyokap lu butuh elu disana.. gue gapapa."
