MUSUH || ⎷

33 . 🍗

"Y-yeosang--"

Kayak sebelumnya, yeosang senyum lembut sambil rentangin tangan. Terus ngomong

"Kangen ga?"

Ga pikir panjang, aurora langsung meluk yeosang. Yang dipeluk senyum senyum, terus ngebales pelukan dari pacarnya sambil dielus pucuk kepala sampe punggungnya.

"Eh!" Inget sesuatu buru buru aurora ngelepas pelukannya.

"Kok--"

Aurora mundur berapa langkah sambil buang muka.

"Ngambek??"

Aurora cuman ngangkat bahunya buat ngebales yeosang.

"Tuh kan.. kalo ngambek ceweknya keluar.."

"Emang selama ini gue cowok?"

Yeosang terkekeh sambil jalan ngedeketin aurora. Dia nangkup pipi pacarnya yang kerasa makin tirus.

"Ih tangannya dingin." Gumamnya sambil nempelin hotpack di punggung tangan yeosang.

Beberapa detik di posisi itu, aurora tiba tiba inget sesuatu. Dia ngambil benda itu dari saku dalem jaketnya. Terus dipasangin di kepala yeosang. Iya, beanie merah yang dia beli waktu itu.

"Tuh kan cocok."

Tiba tiba yeosang nyium jidatnya aurora, bikin yang dicium cuman bisa diem sambil melotot saking kagetnya. Bahkan setelah bibirnya yeosang lepas dari jidatnya dia, aurora masih ngefreeze.

"Tadinya mau cium bibir, tapi liat muka kamu jadi ga tega nyiumnya."

Aurora ngalihin pandangannya ke arah lain. Pipinya merah bukan karena cuaca ekstrim di daerah ini, tapi gara gara cowo manis didepannya.

"Salting? Malu? Sini sini sembunyiin mukanya di dada aku."

Dia ditarik paksa biar balik meluk yeosang. Dia diem aja dipelukan yeosang saking malu dan saltingnya.

"Ra, liat ke atas deh."

"Gamau! Nanti dicium!"

"Dih, geer."

Aurora langsung ngedongak buat ngeliat yeosang. Ternyata yeosang lagi ngeliat ke langit, aurora jadi ikutan liat langit.

Pemandangan aurora borealisnya udah keliatan jelas diatas mereka.

Pelukan dipinggir danau, ditemenin aurora borealis yang jadi sumber cahaya ditempat mereka berdiri.

"Cantik.."

"Engga." Sahut yeosang.

"Kok engga?"

"Soalnya aurora yang aku peluk lebih cantik. Udah dibilangin aurora tercantik itu bukan aurora borealis, tapi aurora natasya debara."

"Iya iya bacot." Aurora balik nenggelemin wajahnya di dada yeosang.

◇◇◇

Aurora sama yeosang balik ke penginapan. Disana temen temennya masih pada ngelilingin api unggun. Tapi ada 1 anggota baru. Cewe yang aurora liat bareng yeosang di supermarket.

"YEOMAN!!" Serunya sambil melambai pada yeosang. Yeosangnya bales ngelambai ke cewe itu.

Tadinya aurora mau marah, tapi denger yeosang dipanggil yeoman dia jadi nahan ketawa.

"Ape?"

"Yeoman- pfft!"

"Tck! Gatau ya? Nama asli aku itu yeoman william jacues."

Rahang aurora lemes. Dia gatau sama sekali kalau yeosang jovandra itu bukan nama bawaan lahir.

"Masa sih? Tapi di rapor lu yeosang jovandra.."

"Pemalsuan akta kelahiran.." yeosang ngamgkat alisnya 2 kali. Iya maksud dia "orang kaya mah bebas".

Mereka ikut duduk ngelilingin api unggun. Di sebelah yeosang tempat si cewe itu duduk.

"Jangan diliatin terus.." ucap yeosang yang notice aurora ngeliatin cewek itu terus.

"Abisnya cantik banget.. insekyur aku.."

"Namanya julia, sepupu aku."

Yang namanya disebut langsung noleh dan dadah dadah ke aurora.

"I'am jaehee!"

"Mau sok korea aja jadi jaehee namanya.." sahut yeosang.

"Lu bedua abis ciuman ya?" Celetuk wooyoung yang bikin yeosang sama aurora bareng bareng ngerutin dahi sambil geleng geleng.

"Yes, gue sama rina masih punya kesempatan sebagai pasangan pertama yang ciuman di negara ini diantara lu semua."

"Bacot." Yunho ngelempar kepala wooyoung pake kaleng bekas cola.

"Oiya.. yun, makasih ya."

Yunho yang asalnya marah marah langsung ngacungin jempol ke arah yeosang.

"Kenapa yunho?"

"Kalau dia ga ngasih tau julia, aku ga akan tau kamu ada disini."

◇◇◇

◇◇◇

Gue klo jadi aurora, langsung ngomong "nama lu juga sok korea jadi yeosang!"

Mav klo chapt nie kurang ngefeel 😔
Aku ngetiknya pas lagi sakit 😩