-ᐧ 𝕐𝕖𝕠𝕤𝕒𝕟𝕘 𝕩 𝕠𝕔 ⸙
❝ kalau cewe dan cowo gabisa berteman, mereka bisa musuhan tanpa melibatkan perasaan kan? ❞
Kang yeosang versi nyebelin minta ditabok..g
Yang jelas aku gapandai bikin deskripsi kak:")
🗒 note
📌 bxg yya..
📌 crackpair
📌...
Aurora bareng rina, duduk di pinggir ruang studio. Ngeliatin pacarnya masing masing lagi latihan dance. Engga sih, rina dari tadi main hp aja karena udah biasa liatin wooyoung ngedance.
Cuman aurora yang dari tadi ngeliatin pacarnya terus.
"Ngeliatinnya biasa aja dong. Salting nih." Protes yeosang yang nyamperin aurora setelah lagunya selesai.
Ia menggusak rambut aurora, bikin cewenya semyum tipis. Tapi ga lama senyumnya luntur lagi, dan malah cemberut sekarang.
"Berarti acara aniv sekolah tuh, terakhiran ya?" Tanyanya lesu.
"Jangan gitu dong, ngomongnya.."
Aurora mengelap permukaan wajah yeosang yang berkeringat. Sedangkan yeosang, ia hanya duduk biasa sambil menatap lekat manik aurora.
"Ldr sebentar ya?"
Aurora mengangguk kecil.
"Tapi kalau disana ternyata ada yang lebih baik dari gue, gue ga keberatan kok. Kasih kabar aja, biar gue ga kelamaan nunggu."
Yeosang mencengkram tangan aurora yang sedang mengelap keringat di wajahnya, tatapannya berubah menjadi tajam.
"Kenapa sih ngomongnya gi--"
"Gue baru sadar, damage lu nambah kalau ngedance. Makin baper gue ngeliat lu ngedance." Selanya sambil kembali tersenyum.
Yeosang menghempaskan tangan aurora, lalu mengambil botol minumannya.
"Ngeganti topik ah. Gasuka."
"Kalau dikasih penghargaan sama sekolah, kalungin gue medalinya dong kack~"
Yeosang terkekeh, lalu meneguk air minumnya.
◇◇◇
D - 1
Yang yeosang siapkan bukan hanya kostum dan aksesoris untuk tampil di panggung aja. Tapi dia juga packing barang barangnya untuk pergi ke kampung halamannya, di kanada.
Setelah memasukkan barang barangnya ke dalam koper, ia meraih ponselnya di meja nakas. Membuka roomchat sang pacar, tanpa berfikir panjang ia langsung menelfonnya.
'Haii!!' Serunya dari sebrang sana.
"Lagi di rumah??"
'Huum'
"Gue kesana ya."
Ia memutuskan sambungan telfonnya, dan langsung memakai jaket merahnya.
Sengaja ia tidak membawa motornya, karena ingin keliling keliling komplek aja. Ga perlu waktu lama, yeosang sampai didepan rumah aurora.
Ia mengirim pesan, untuk mengabari aurora.
"YEOSAAANGG!!"
Yang punya nama mulai ngulas senyum ngedenger suara aurora. Ia menoleh pada sumber suara.
"Loh, gapake motor?"
"Ish udah pake jaket aja, kayak yang pede banget mau diajak jalan." Goda yeosang
Aurora cemberut ngeliat pacarnya hampir ngetawain.
"Yaudah, engga jalan kan? Gue masuk lagi ya."
"Ih ngambek????"
Tangan aurora ditarik, sampe dia gajadi balik masuk buat nutup pagernya.
"Jelek banget ngambeknya. Iya sayang, kita jalan jalan ya, tapi keliling komplek aja, okay?"
Aurora yang asalnya cemberut, langsung senyum lebar sampe telinga-- sampe matanya ikutan senyum maksudnya..
Ia membiarkan aurora menutup pagarnya tanpa melepaskan genggaman tangan. Kemudian, sambil berjalan mereka hanya terdiam menikmati udara di malam hari.
Meski tak ada pembicaraan, terkadang mereka tertawa kecil jika aurora tiba tiba nyenggol bahu yeosang, atau ngeliat hal lain yang menurut mereka lucu.
Iya kadang kalau lagi bucin orang tuh suka kayak orang gila..
Setibanya mereka di salah satu taman di kompleknya, mereka duduk di tembok pendek pembatas trotoar dengan taman.
"Sang. Mau jadi clingy malem inii aja, boleh?"
"Hm?" Yeosang mengerutkan dahinya.
Aurora kembali melengkungkan bibirnya ke bawah. Melihat betapa imutnya sang kekasih hari ini, membuat yeosang sendiri ga tahan.
