13 . 🐥

179 46 8
                                    

SUSURUPRIS!!!
double up ehe!














































































































































Aurora tak berhenti tersenyum. Kejadian di warung seblak tadi terus berputar di kepalanya hingga ia lupa caranya tidur.

'Gimana bogem gue? Tepat sasaran??'

"Astaga.. sok keren banget sih.."

Ia menyentuh pipi dimana yeosang mengecupnya. Lalu mengulum senyum malu malu dengan pipinya yang memerah.

"Tapi emang keren si~"

◇◇◇

"Rora!!"

Aurora mendengus mendengar suara berisik yang mengganggu ketenangannya. Siapa lagi kalau bukan yeosang.

Mau se sweet apapun yeosang kemaren malem, aurora tetep benci sama orang yang ganggu.

"Yuk!" Ajak yeosang.

Dengan wajah yang mengerut, aurora melempar tatapan penuh tanda tanya pada pria tampan di sebelahnya.

"Yuk apaan?"



"Jadian."




Aurora hanya mengangkat alisnya bingung. Ia mengorek telinganya siapa tau salah dengar.

"Becanda lu..?"

"Bukan becanda.. tapi belom yang seriusnya aja. Udah yuk!"

"Yuk apaan sih?! Jadian??"

"Ke kantin elah."

"Gajelas anying--"

Ia baru menyadari bahwa sedari tadi yunho sedang berdiri di depan, dan mendengar percakapannya dengan yeosang.

Secara sengaja, aurora meraih tangan yeosang, dan menariknya keluar kelas. Melewati yunho begitu saja.

"Kece kece.." celetuk yeosang.

"Apasi lo? Beliin gue yupi ah!" Aurora cemberut.

"Siap tuan putri! Mau dibeliin berapa truk??"

"Banyak banget.. 2 bungkus aja.."

Yeosang tersenyum tipis, ia berdiri tegak sambil menempelkan jarinya di ujung alis, memberi hormat pada si 'tuan putri'.

"Siap! Tapi.."









"..lepasin dulu dong ini.. gimana bisa beliin tuan putri permen??" Godanya sambil mengayun ayunkan tangannya yang digenggam aurora.


Reflek aurora lepas-- engga sih, lebih tepatnya ngelempar tangan yeosang..

MUSUH || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang