Sepuluh

20.7K 1.5K 33
                                    

 

IG: gaaindasari_29
Tiktok: leogirl_290

jangan lupa follow ya guys

Peraturan sebelum baca cerita aku:

1. Wajib komen dan memberikan vote biar ramai

2. Harus follow akun Ig, tiktok sama wattpad aku

Udah itu aja happy reading semuanya☁️

Kalau ada kesalahan mohon dikoreksi yaa

****

Selesai sarapan pagi Nadira pergi masuk kedalam kamarnya untuk mengambil kopernya yang didalamnya ada bajunya dan alat alat perawatannya.

Karena hari ini dirinya dan Pak Zidan akan pindah kerumah baru mereka.

Rasanya Nadira belum siap meninggalkan rumah dan kamarnya, apalagi kedua orang tuanya, walau orang tuanya sedikit minus akhlak, tetapi Nadira juga sayang kepada mereka, tidak tega rasanya meninggalkan kedua orang tuanya.

Tapi mau bagaimana lagi, ia sekarang harus ikut kemana pun suami tinggal.

Setelah mengambil kopernya dan satu tas skincarenya, Nadira turun kebawah dan ia melihat kedua orang tuanya yang sedang berbicara dengan Pak Zidan sambil sesekali tertawa.

"Udah siap nih," ujar Nadira datang bersama kopernya.

"Yasuda sekarang kalian duluan aja, saya sama mama Nadira nanti nyusul," terang Doni pada menantunya.

"Dan kamu Nadira harus nurut sama suami, jangan keras kepala," nasihat Doni pada anaknya.

"Iya Papaku," ujar Nadira lalu memeluk sang Papa dengan erat.

"Mama gak dipeluk nih?" tanya Sinta cemberut.

Nadira beralih memeluk mamanya. "Nadira bakal rindu sama Mama, sering sering ya nanti datang kerumah baru Nadira."

"Mama juga gak mau jauh jauh dari kamu, nanti gak ada partner alay," ujar Sinta dengan menatap anaknya sendu, seolah tidak rela ditinggalkan oleh anak gadis bar bar nya ini.

Pak Zidan mengulum senyum melihat keharmonisan keluarga ini.

"Nanti kita bisa sering video call, kalau gak ada waktu ketemu, Mama jangan sedih dong, Nadira nanti sedih juga tau."

Doni menatap anak dan istrinya yang lebay, seperti orang yang gak akan ketemu ketemu selamanya. "Udah udah, kaya ditinggal selamanya aja."

"Diam, ini antara ibu sama anak lo say," serempak Nadira dan Mamanya.

"Salah lagi everybody,"cetus Doni.

"Udah sama pergi, Zidan udah lama nunggu tu," ujar Sinta pada anaknya.

"Mama gak kesana?" tanya Nadira.

"Nanti mama sama papa kamu nyusul, kalian duluan aja."

Nadira mengangguk lalu ia menatap Pak Zidan. "Ayo Pak."

Pak Zidan mengangguk lalu keduanya menyalim tangan Doni dan Sinta bergantian.

Setelah selesai menyalim tangan, keduanya berjalan keluar dari dalam rumah Nadira.

<3

Kini keduanya telah sampai dirumah baru mereka dan Nadira menatap rumah yang akan ia tempati itu dengan tatapan takjub, karena halaman yang luas dan rumah yang bisa dibilang sangat mewah.

MY TEACHER MY SOULMATE (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang