Duapuluh satu

17.7K 1.3K 27
                                    

IG: gaaindasari_29
Tiktok: leogirl_290

jangan lupa follow ya guys

Peraturan sebelum baca cerita aku:

1. Wajib komen dan memberikan vote biar ramai

2. Harus follow akun Ig, tiktok sama wattpad aku

Udah itu aja happy reading semuanya☁️

Kalau ada kesalahan mohon dikoreksi yaa

****

Sedari tadi Pak Zidan belum juga berangkat kerja, ia masih terus terusan membujuk Nadira agar gadis itu memaafkannya.

Nadira bersandar pada sandaran kasurnya sambil bermain handphone dan ia tidak memperdulikan Pak Zidan yang meminta maaf dengannya.

"Aku minta maaf sayang," ujar Pak Zidan sambil menatap memohon pada istrinya.

"Kamu mau apa nanti aku beliin?" tanya Pak Zidan membujuk.

"Gausah, Mas kekantor aja," jawab Nadira tapi masih fokus pada hpnya.

Pak Zidan duduk dipinggiran kasur lalu menatap Nadira. "Aku gak mau berangkat kerja, kalau kamu masi ngambek."

"Siapa suruh ngeselin," ujar Nadira menatap Pak Zidan kesal.

Pak Zidan mendekat lalu menarik sebelah tangan Nadira untuk ia genggam. "Aku minta maaf yah."

"Maafin yah?" tanyanya memasang wajah memohon.

Nadira ingin rasanya tertawa sekarang juga, melihat wajah memohon Pak Zidan.

"Tapi janji gak bakal gitu lagi kan?" tanya Nadira pada Pak Zidan.

Pak Zidan tersenyum tipis. "Iya janji sayang."

Nadira terkekeh geli. "Iya aku maafin."

Pak Zidan tersenyum bahagia dan mengecup telapak tangan Nadira yang ia genggam bertubi tubi.

Lalu ia memeluk Nadira dengan perasaan bahagia karena dimaafkan. "Aku sayang kamu, jangan ngambek lagi."

Baru kali ini Pak Zidan mengatakan bahwa dirinya sayang pada Nadira.

Berarti Pak Zidan sudah benar benar sayang dan mencintainya, syukur lah.

Nadira membalas pelukan itu. "Aku juga sayang kamu."

"Udah sana pergi kekantor," suruh Nadira pada Pak Zidan.

"Iya ini juga mau berangkat," balas Pak Zidan.

"Kamu belum sarapan yah, mau aku masakin duluh gak?"

"Gausah, aku makan dikantor aja."

"Benaran?"

"Iya sayang."

****

Nadira gadis itu sedang sibuk memasak didapur, sambil menunggu Pak Zidan yang pulang dari kantor.

Selesai memasak Nadira menata makanan itu dimeja makan dengan rapi.

Setelah makanan sudah tersedia diatas meja makan, Nadira berjalan menuju ruang tv untuk nonton.

Saat fokus nonton tiba tiba handphone Nadira berbunyi dan ia melihat notifikasi yang sangat banyak digrubnya bersama kedua sahabatnya.

MY TEACHER MY SOULMATE (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang