Duapuluh dua

17.7K 1.3K 49
                                    

IG: gaaindasari_29
Tiktok: leogirl_290

jangan lupa follow ya guys

Peraturan sebelum baca cerita aku:

1. Wajib komen dan memberikan vote biar ramai

2. Harus follow akun Ig, tiktok sama wattpad aku

Udah itu aja happy reading semuanya☁️

Kalau ada kesalahan mohon dikoreksi yaa

****

Hari ini adalah hari minggu, Pak Zidan mengajak Nadira untuk pergi ke pantai.

Pak Zidan menggandeng tangan Nadira menuju pantai.

Nadira gadis itu memandang takjub pada indahnya pantai disore hari dengan hamparan ombak besar yang sangat indah dan keramaian para wisatawan yang ada di pantai ini.

Keduanya memilih duduk dipinggir pantai sambil memandang indahnya pantai disore hari.

Melihat Nadira yang menatap pantai dengan tatapan bahagia, membuat hati pak Zidan menghangat.

Ia sangat senang, jika Nadira senang.

"Tutup mata kamu," suruh Pak Zidan pada Nadira.

Nadira menolah lalu menatap Pak Zidan. "Kenapa Mas?"

"Tutup aja sayang."

Nadira akhirnya mengangguk lalu menutup matanya.

"Jangan dibuka dulu, sebelum aku bilang buka," terang Pak Zidan.

Nadira yang sedang menutup mata mengangguk. "Iya cepat makanya Mas."

Pak Zidan mengambil sebuah kalung didalam kantung celananya lalu ia menatap Nadira.

"Buka matanya sayang," suruh Pak Zidan dan saat itu juga Nadira langsung membuka matanya.

Pak Zidan tersenyum tipis lalu memperlihatkan kalung itu pada Nadira.

"Kalung itu buat siapa Mas?" tanya Nadira pada Pak Zidan saat melihat kalung itu.

"Buat kamu lah, buat siapa lagi emangnya hm?" tanya Pak Zidan sambil terkekeh.

Nadira menatap Pak Zidan. "Beneran buat aku?"

"Iya sayang, sini aku pasangin kamu kalungnya," jawab Pak Zidan lalu mendekat pada Nadira untuk memasangkan gadis itu kalung berbandul matahari itu.

Nadira yang melihat Pak Zidan yang memasangkannya kalung dibuat baper dan senyum senyum sendiri.

Setelah selesai memasangkan Nadira kalung, Pak Zidan kembali menatap Nadira. "Bagus gak kalungnya?"

"Bagus Mas," jawab Nadira tersenyum.

Pak Zidan mengacak rambut Nadira. "Kamu tau gak kenapa bandulnya matahari?"

"Gak tau, emangnya kenapa?"

Pak Zidan tersenyum manis. "Matahari itu tanda dari aku, bahwa aku akan selalu menyinari hidup kamu apa pun yang terjadi aku akan selalu disamping kamu untuk menyinari hidup kamu dan membuat kamu bahagia hinggah senyum yang terbit dari bibir istri aku ini bisa seperti matahari yang memancarkan sinarnya."

Mendengar ucapan Pak Zidan membuat Nadira merasakan ribuan kupu kupu bertebrangan diperutnya.

Untuk kesekian kalinya, Nadira dibuat baper dan dibuat deg degan lagi oleh Pak Zidan.

MY TEACHER MY SOULMATE (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang