Duapuluh lima

16.5K 1.2K 38
                                    

IG: gaaindasari_29
Tiktok: leogirl_290

jangan lupa follow ya guys

Peraturan sebelum baca cerita aku:

1. Wajib komen dan memberikan vote biar ramai

2. Harus follow akun Ig, tiktok sama wattpad aku

Udah itu aja happy reading semuanya☁️

Kalau ada kesalahan mohon dikoreksi yaa

****

Keduanya telah sampai dirumah sakit dengan suster yang mendorong Ara disebuah brankar yang ada dirumah sakit.

Ara dimasukkan didalam ruangan UGD dan Nadira dan Galang yang menunggu Ara diluar ruangan itu.

Nadira teringat untuk memberi taukan tentang Ara pada Pak Zidan.

Walaupun ia sedang ada masalah dan sedang kecewa dan marah pada Pak Zidan, tetapi ia harus memberi tau pada laki laki yang statusnya adalah suaminya itu, bahwa adiknya mengalami kecelakaan dan sedang berada dirumah sakit.

Nadira mengambil hpnya lalu menghubungi nomor Pak Zidan.

"Hallo sayang, kamu dimana? Dengerin penjelasan aku yah," ujar Pak Zidan diseberang sana.

"Gausah bahas itu, aku telepon mas, karena Ara kecelakaan dan sekarang ada dirumah sakit." Setelah mengatakan itu Nadira memutuskan teleponnya, ia masih malas berbicara pada Pak Zidan.

Nadira gadis itu mondar mandir dengan perasaan cemas, akan keadaan Ara didalam ruangan sana.

Ia takut jika Ara sahabatnya yang paling ia sayang kenapa kenapa, ia tidak mau itu terjadi.

Galang yang melihat kecemesan Nadira, mendekat pada gadis itu lalu memegang bahu Nadira. "Lo percaya sama gue kan? Kalau Ara itu kuat."

Nadira menatap Galang dengan air mata yang sudah menetes dan rasa cemas yang ia rasakan pada Ara. "Gue takut Ara kenapa Kenapa Lang."

"Bukan cuman lo yang takut Ara kenapa kenapa, gue juga takut dan cemas sama Ara, Dir," ujar Galang.

Saat mereka berdua tengah berbicara, seorang dokter perempuan keluar dari dalam ruangan Ara.

Galang dan Nadira menghampiri Dokter itu dan ingin menanyakan keadaan Ara didalam sana.

"Bagaimana keadaan pacar saya Dok?" tanya Galang pada Dokter itu.

Dokter itu menatap Galang dan Nadira. "Pasien sudah sadar dan ingin berbicara dengan kalian berdua katanya."

Nadira dan Galang dibuat menghela nafas lega, mendengar Ara sudah sadar dan ingin berbicara dengan mereka berdua.

"Baik dok, kalau begitu kami masuk kedalam dulu, makasih dok," ujar Galang dan dokter itu mengangguk sambil tersenyum dan meninggalkan Nadira dan Galang.

Nadira bersama Galang masuk kedalam ruangan itu dan mereka melihat Ara yang terbaring lemah dikasur rumah sakit dengan infus ditangannya.

Nadira berlari menghampiri Ara disusul Galang dibelakangnya.

Ara tersenyum melihat kehadiran Nadira dan Galang.

Nadira gadis itu memeluk Ara. "Lo gapapa kan Ra?"

Ara terkekeh pelan. "Gue gapapa kok, Ara kan kuat."

MY TEACHER MY SOULMATE (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang