Wonderfull life

18

" Irene....apa maksudmu....." Enwoo seakan tak percaya akan apa yang di dengarnya barusan. Apa..,? Irene akan merebut Taehyung lagi.?.

" Ya...kau benar, aku akan merebut Taehyung lagi, karna dari awal dia milikku, hanya karna kebodohannya saja sekarang dia terpaksa bertanggung jawab " Kesal Irene kala dia teringat peristiwa yang membuatnya berpisah dari Taehyung.

" Jangan sekali kali kau mencoba melakukannya, karna aku sendiri tak akan tinggal diam " Ancam Enwoo. Sungguh dia tidak mengerti kenapa Irene menjadi begini.

" Weeee Enwooya....bukankah itu menguntungkan untukmu.." selidik Irene, Irene bukanlah wanita bodoh yang tak bisa membaca sikap baik Enwoo pada Jungkook. Enwoo juga menyukai Jungkook dan Irene bisa pastikan itu.

" Apa lagi maksudmu..." Enwoo sebenarnya tau apa maksud Irene hanya saja dia ingin berusaha menutupinya.

" Jangan berlagak bodoh Cha Enwoo, aku tau kau tertarik pada istrinya, dan bukankah ini menguntungkan buatmu ?"

Younggi sekarang sudah bekerja di restoran tempat Jungkook bekerja dulu, berkat adik kelas yang di temuinya kemaren, Younggi bisa di terima bekerja di sana, mereka bahkan sekarang terlihat sangat dekat.

" Hyung.....aku masih menyimpan fotomu..." ucap Jihoon yang kemudian mengeluarkan dompetnya, dan mengeluarkan selembar foto dirinya dan Younggi yang masih berseragam SmA. Mereka terlihat sangat manis.

" Hoona...hyung tidak menyangka kau masih menyimpannya..." sendu Younggi menatap Jihoon.

" YOUNGGI.... APA YANG KAU LAKUKAN.....!!" Tiba tiba suara cempreng Park Jimmin terdengar membahana di restoran itu, membuat Younggi yang tengah menatap sendu Jihoon jadi terkejut.

" Jim....dia hanya adik kelas ku...." Younggi terus mengejar Jimmin yang berjalan sangat cepat di depanya.

" Adik kelas ya....tapi apa harus berpegangan tangan dan saling tatap seperti itu huh...?" Jimmin pun di buat panas kala teringat Younggi saling meremas tangan dengan Jihoon tadi.

" Sungguh Jim...aku tidak bohong..." Jelasnya lagi

" Ah....sudahlah, jangan ikuti aku, kembalilah bekerja..." Tegas Jimmin dan berlalu dari hadapan Younggi.

Younggi pun tak bisa mengejar karna dia baru saja masuk kerja hari ini.

Di rumah Taehyung.

Mereka masih saja hidup dalam kegelapan akibat arus listrik yang terputus karna tak mampu membayar tagihan listrik, masih di temani lilin lilin kecil sebagai penerang ruangan, Shinbi masih di rumah orang tua Taehyung, ya mereka belum mengizinkan Taehyung dan Jungkook membawa anaknya selagi listrik belum menyala, Ironis memang, orang tua yang tak mampu membayar listrik rumahnya terpaksa berpisah sementara dari anak mereka.

Ada beberapa kaleng bir, kacang dan camilan lain yang menemani malam remang remang mereka. Di sini di ruang keluarga mereka berdua meratapi nasib jelek mereka.

" Jungkook ah...sampai kapan kita seperti ini....?" Keluh Taehyung. Aneh memang harusnya istri yang mengeluh pada suami, bukan sebaliknya. Namun bukan Taehyung namanya kalau sehari saja tidaj merengek, kebiasaan manja nya pada sang ayah tak bisa di hilangkannya, bahkan saat dia sudah menjadi kepala keluarga sekalipun.

" Sabar dong Tae....aku kan masih mencari kerja..." jawab Jungkook lesu.

Tiba tiba Taehyung teringat akan lowongan kerja yang tadi di tawarkan Irene, namun Taehyung belum mau memberikannya pada Jungkook, biar bagaimanapun Jungkook sekarang istrinya dan dia tak ingin Jungkook merasa tersinggung nantinya.