21

338 26 2
                                    

Jungkook tengah asik mengaduk bubur di pantry dengan Enwoo yang setia di belakangnya dengan notebook kecil di tangan mendengar setiap keterangan bagaimana membuat bubur yang benar. Sementara Taehyung memandang daru arah ruang tamu di aman Jimmin masih terkapar lepas di sofa. Meski mulut sudah di penuhi makanan yang di sediakan Enwoo, tapi Taehyung tak bisa mengalihkan pandangannya dari dua orang yang tengah asik memasak sambil sesekali tertawa di pantry itu.

" Jangan memandangiku seperti itu " Enwoo sadar kalau Taehyung tengah menatapnya dengan tatapan tajam.

" Ahh kau GR sekaki sunbae siapa yang memandangimu "  balas Taehyung keki sungguh dia tidak suka sekali melihat tingakah Jungkook yang terkesan sedikit genit menurutnya jika dengan Enwoo. Apa itu senyum malu malu. Menjijikkan di mata Taehyung.

" Kita sudah tidak satu sekolah lagi, jangan memanggilku begitu " balas Enwoo.

Kini perhatian Enwoo kembali ke Jungkook yang masih sibuk mengaduk bubur.

" Lama tak berjumpa kau terlihat berbeda Enwooshi " ucap Jungkook

" Aah..benarkah...berbeda bagaimana maksudmu " balas Enwoo penasaran

" Yaa kau terlihat lebih dewasa dan berwibawa "
Puji Jungkook sambil tersenyum tak taukah dia Taehyung serasa akan muntah mendengarnya.

" Apa itu pujiann "

" Yaaa....Jungkook jika kau ngobrol terus nanti buburnya gosong " Tiba tiba Taehyung sudah ada saja di dekat mereka.

" Sini biar aku yang aduk " maksud hati ingin menggantikan Jungkook agar Jungkook jauh dan tidak bicara lagi dengan Enwoo. Tapi Taehyung di buat semakin naik pitam saat dengan tak bersalahnya Jungkook malah mengajak Enwoo untuk ngobrol di teras rumah belakang karna Taehyung sudah menggatikannya.

" Taehyung awas...jangan sampai Jimmin memakan bubur hitam...ayo Enwooshi kita ngobrol di luar "

Enwoo pun mengikuti Jungkook berjalan ke teras belakang.

"YAAKK....KIM JUNGKOOK...MAU KEMANA KAU.....AAIISSS DASAR BOCAH ITU " Frustasi Taehyung.






Bahkan saat mereka sudah kembali ke rumahpun Jungkook tak berhentinya memuji Enwoo membuat telinga Taehyung semakin panas saja.

" Enwoo itu benar benar keren menurutku. Lihatlah pulang belajar dari luar negri dia sakin berwibawa " ucapnya.

Taehyung tak tahan lagi. Jurua terakhir yang akan mengunci mulut cerewet Jungkook adalah....

Taehyung berjalan menuju laci meja di dekat sofa mengeluarkan satu sebuah amplon besar. Awalnya sedikit ragu tapi tak lama dia sudah meyakinkan dirinya.

Amplop coklat itu di tarohnya di meja di hadapa Jungkook.

" Apa ini "

Jungkook mengambil itu dan melihatnya.

" Dari mana kau mendapatkannya, kau tau aku baru mau melamar kerja di sini " senang sekali Jungkook melihat apmlop itu yang merupakan formulir lamaran kerja di sebuah pusat perbelanjaan.

" Irene yang memberikannya padaku " jawab Taehyung ragu.

" Irene...? Ja...jadi kau sudah bertemu dengannya..?" Ada raut kesal yang tanpa sadar terpancar dari wajah Jungkook.

" Awalnya aku tak ingin memberikan ini padamu, aku tau nanti harga dirimu akan terluka. Tapi melihay kau memuji bajingan itu berulang kali aku jadi kesal. Kau lihat mana yang lebih keren. Irene walaupun hatinya pernah aku lukai dia masih mau mengulurkan bantuan untuk mencarikan kau pekerjaan " jelas Taehyung panjang lebar.

Jungkook ingin marah sebenarnya mendengar Taehyung kini malah memuji Irene seperti itu. Tapi bukan Jungkook namanya jika mau kalah. Maka dengan lantang dia berkata.

" Baik aku akan melamar pekerjaan di sana " jawabnya yang mana membuat Taehyung terkejut tak menyangka Jungkook akan menerimannya.

" Benarkah...ku kira kau gengsi "

" Harga diri tak di perlukan lagi saat keluargaku sekarang hidupnya sudah sekarat "  sarkasnya yang mana menohok Kim Taehyung sebagai kepala keluarga.

Dan malam itu Taehyung mengajari Jungkook tentang persiapan untuk tes wawancara besok. Taehyung mengajari bagaimana cara menjawab pertanyaan yang baik, mimik dan ekspresi kuha di ajarinya.

" Sekarang coba berjalan " perintah Taehyung.

Dan Jungkook berjalan dengan gagahnya dagu di angkat dan dada di busungkan.

" Yaakk apa kau preman " protes Taehyung melihat Jungkook yang berjalan seperti preman yang akan mumukul orang.



Paginya Taehyung bersikeras mengantar Jungkook padahal dia sendiri ada kelas pagi.

" Aku antar "

" Bukannya kau ada kelas pagi ?"

" Aku akan minta tolong Jimmin..itu sudah biasa...ayo cepat nanti kau terlambat "

Taehyung meraih tangan Jungkook berlari ke arah halte bis mengejar waktu jangan sampai Jungkook terlambat untuk tes wawancaranya. Sedikitpun Taehyung tak melepas pegangan tangannya pada Jungkook. Bahkan saat akan naik MRT pun saat kerumunan orang menghalangi mereka Taehyung akan kembali mencari tangan Jungkook. Di dalam kereta juga begitu Taehyung berusaha melindungi Jungkook dari desakan pernumpang lain yang tak sengaja saling dorong akibat pergerakan kereta. Jungkoom nyaris jatuh kalau saja tangan Taehyung tidak langsung membawa tubuhnya ke depan tubuh  Taehyung membuat mereka tak sengaja jadi berpelukan.

Ada jutaan kupu kupu berterbangan saat ini di perut Jungkook. Mengingat dari tadi malam betapa Taehyung memperhatikannya.





Mereka sampai di depan pusat perbelanjaan itu. Dan Taehyung masih memegang tangan Jungkook.

" Nahh sampai " ucapnya sambil terengah mengatur nafas. Yaa mulai dari rumah tadi mereka berlari di setiap ada kesempatan. Membuat Jungkook juga tengah susah payah mengatur nafasnya.

" Aku masuk dulu..." Jungkook pun berlari meninggalkan Taehyung

Sekali lagi Taehyung membuat Jungkook serasa di perlakukan istimewa atau sebut saja dia di perlakukan layaknya istri sesungguhnya.

" Jungkook tunggu..."

" Rambutmu berantakan " Taehyung merapikan rambut Jungkook yang memang berantakan. Membuat Jungkook semakin menggila dengan sikap manis Taehyung.

Setelah merasa rapi Taehyung baru menyuruh Jungkook pergi. Namun mata Taehyung menangkap sesuatu di bagian kaus kaki Jungkook.

Di ruang tunggu saat Jungkook memeriksa dirinya dia baru sadar kalau kaus kakinya bolong di bagian depan. Dan itu sangat terlihat jelas.

" Aaiss bagaimana ini..."



" Jungkook....Jungkook...."

" Taehyung...?"

" Kenapa kesini lagi ..?"

" Aku tak tau mana warna kesukaanmu, ku ambil beberapa jadi gantilah " ucapnya sambil menyerahkan beberapa kaus kaki ke hadapan Jungkook.


Jungkook ingin menangis saja rasanya sungguh terharu dengan apa yang di lakukan Taehyung. Saat ini detik ini. Taehyung seolah sedang menunjukkan kalau dia adalah suami yang sangat perhatian dan penuh tanggung jawab. Ingin rasanya seperti ini selamanya. Tapi kenyataan menampar Jungkook kalau pernikahan mereka hanyalah sebatas kawin kontrak saja.








Tbc

Wonderfull life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang