Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, baru saja menutup pertemuan hari ini karena, beberapa detik lalu bel jam istirahat berbunyi. Sasa bernapas lega karena sedari setengah jam lalu, ia mulai merasakan perutnya keroncongan. Tadi pagi ia hanya sarapan sedikit karena bangun kesiangan.
"Baso kuy!" Halim menjawil dagu Raya yang baru beres memasukan buku dalam laci. Dengan gerakan reflek penuh kekuatan, Raya melayangkan satu pukulan di punggung Halim, dan langsung membuat sahabat laki-laki mereka kini mengaduh kesakitan.
"Ih dasar samsonwati!" Halim protes dan berjalan memutar, mencoba untuk menarik tangan Sasa.
"Yuk Sa, tinggalin aja si Raya Samsonwati!"
Pletaakk!!
Sebuah pulpen dengan sempurna mengenai kepala Halim. Raya memang segalak itu! Makanya kalian jangan main-main. Dan percayalah, bahwa meski sudah hapal betul dirinya bisa dihajar habis-habisan oleh Raya, namun Halim tidak pernah jenuh untuk terus menggoda gadis itu. Jujur saja, Sasa sudah lama curiga bahwa Halim diam-diam menaruh rasa pada Raya.
"KDRT mulu ah lu mah Ya!"
Protes dari Halim membuat Sasa tertawa, apalagi menyaksikan wajah manyunnya yang dibuat-buat.Tapi, tawa Sasa tidak bertahan lama karena tiba-tiba segerombol gadis yang terdiri dari 4 orang memasuki kelas mereka dengan lagak anak geng hits penguasa sekolah.
Hal yang membuat tawa Sasa kian pudar dan terpaku di tempatnya adalah, salah seorang siswi yang ia kenali bernama Rembulan Nitisemito, baru saja meneriakan namanya. Lalu berjalan menuju ke arahnya. Ada apa?
"Lo, Mehrunisa Embun, pacarnya Kak Saga?"
Ragu-ragu Sasa menganggukan kepala, ia tidak ingin mengakui status tersebut, tapi sialnya itu adalah status yang mau tidak mau sedang ia sandang saat ini.Suasana kelas perlahan mulai gaduh. Semua siswa yang belum sempat keluar dari kelas, kini berdiri, mengambil langkah sedikit mendekat. Feeling mereka mengatakan bahwa setelah ini akan ada kejadian seru seperti 2 hari lalu, saat Saga dan Biru terlibat bakuhantam di depan kantin.
"Terus, apa hubungan lo sama Kak Biru?" Meskipun kalimat barusan tidak diucapkan oleh Bulan dengan nada tinggi, namun Sasa tahu betul ada nada tidak senang yang sangat kental terasa.
Sasa mengigit bibir bawahnya, ia panik, gugup, dan bingung. Jujur saja, meskipun Bulan adalah adik kelasnya, namun status sebagai sepupu Saga dan Biru membuatnya jadi salah satu siswi paling disegani. Bagaimana pun, dia adalah seorang Nitisemito. Memangnya siapa yang berani melawan seorang Nitisemito? Ditambah lagi, rumornya Rembulan adalah gadis yang senang membully dan berbuat semena-mena pada orang yang tidak ia senangi. Ya makin ciut lah nyali Sasa!
"Jawab! Lo budek, apa bisu?!!"
Sasa terlonjak kaget karena intonasi bicara dari Bulan tiba-tiba naik, dan membentaknya. Bahkan kini air mata sudah mulai berkumpul di pelupuk matanya, Sasa adalah tipikal gadis lemah biasa yang tidak tahan dengan bentakan.Suasana kelas kian gaduh. Beberapa siswa secara terang-terangan mengabadikan momen ini, membuat Sasa menundukan kepala. Meskipun ia tahu, toh wajah dan namanya lagi-lagi akan menghiasi trending situs forum diskusi SMA Tutwuri. Tapi, tetap saja saat ini ia ingin menyembunyikan wajahnya.
"HEH! GUE NGOMONG SAMA LO, BUKAN SAMA TEMBOK!" Bulan mendorong kasar pundak Sasa, membuat gadis yang masih mengigit bibirnya itu, terdorong mundur 1 langkah. Raya yang melihat sahabatnya diperlakukan demikian, jelas tidak terima. Ia maju satu langkah, menantang adik kelas kurang ajar penuh drama, yang ada di hadapannya.
"Lo bisa santai nggak? Di rumah nggak diajarin sopan santun?"
Bulan kian meradang. Ia mengambil satu langkah maju, siap memberikan perlawanan pada siswi tidak dikenal dan kurang ajar barusan. Namun, saat Bulan hendak membuka suara dan mendorong perempuan itu, Sasa sudah lebih dulu menarik mundur Raya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Confession
Teen FictionSasa sangat menyukai Banyu Biru-kakak kelasnya yang memiliki julukan sebagai Prince Charming SMA Tutwuri. Biru memiliki semua kelebihan yang seharusnya dimiliki oleh laki-laki yang layak disebut idola, dia sangat jenius, tampan, berhati lembut, dan...