13 - Pawangnya Saga

1.1K 174 15
                                    

Bisa kali ya pencet bintang dan komen dulu, biar daku semangat update hihi

----


"Ga, udah Ga. Roy udah babak belur banget" Jordan berusaha menghentikan kegilaan Saga, namun nampaknya temannya itu memilih tuli. Dia tidak memperdulikan suara appaun, dan terus menghajar Roy yang nyaris tidak berdaya.

Jordan tidak mengerti mengapa tiba-tiba Saga seperti ini. Selama ini, meskipun mereka jarang terlihat bersama, namun Saga dan mereka bertiga-Jordan, Haikal, Roy, memiliki hubungan yang baik. Saga sering kali mereka mintai tolong bergabung dalam skuad, saat tawuran dengan sekolah sebelah tidak lagi terhindarkan. Selain itu, mereka juga memiliki program bulanan bersama yang dipimpin oleh Saga.

Lagi pula, Jordan juga sangat tahu bahwa meskipun Saga memiliki keahlian beladiri yang begitu baik, namun dia bukanlah seseorang yang senang menggunakan kekuatannya secara semena-mena. Percayalah, Saga tidak searogan yang terlihat dan tidak sebrengsek rumornya.

"Kak, gue beneran nggak kenal siapa Myta" sekali lagi Roy mencoba membela diri. Dengan menggunakan sisa-sisa kekuatannya, dia berusaha berdiri lagi.

Saga terlihat menyeringai kesal, lalu dengan cepat dia mengeluarkan ponsel dan menunjukan sebuah video yang seketika itu langsung membuat Roy kaget dan gemetaran. Kini dia tahu siapa gadis bernama Myta yang terus disebut-sebut oleh Saga. "Kak, maafin gue. Gue nggak tahu-"

"Nggak tahu apa?!" potong Saga dengan galak, dan mengikis jarak diantara mereka. Kini Roy semakin terintimidasi dan ketakutan.

"Maafin gue Kak, gue nggak sengaja. Gue janji gak akan ngulangin perbuatan gue"

Saga yang sudah terlanjur murka sama sekali tidak mengindahkan permohonan Roy. Dengan cepat dia menarik kerah baju adik kelasnya tersbeut, lalu dalam hitungan seper sekian detik lagi-lagi dia menghajar Roy.

Biru yang baru datang dan melihat perlakuan Saga dengan cepat berlari menghampiri, "Saga, lo gila ya! Dia bisa mati" Biru mendorong tubuh Saga agar menjauh dari Roy yang kini sudah terjerembab di tanah.

Melihat kedatangan Biru, tentu saja membuat Saga semakin marah. Biru tahu hal seperti ini pasti akan terjadi, karena itu tanpa memperdulikan masalah apa yang ada diantara mereka, ia bertekad untuk 'menyelamatkan Saga'

Mata Saga menatap nyalang ke arah Biru, namun yang ditatap sama sekali tidak gentar. "ini bukan urusan elo!"

"Ini urusan gue. Selama di belakang nama lo masih ada 'Nitisemito' jangan pernah mikir kalo urusan lo bukan urusan gue"

Saga muak mendengar kalimat Biru, sangat muak. "Saga, sebelum lo bertindak pikirin dulu akibatnya. Lo nggak mikirin nama besar keluarga kita?" desis Biru dengan pelan tepat di depan wajah sepupunya.

Dengan gerakan cepat Saga memukul Biru mundur, wajahnya masih menunjukan ekspresi marah yang sangat membara. Tentu saja, kalimat dari Biru barusan seperti minyak tanah yang menyiram kobaran api dalam diri Saga. "Apapun yang gue lakuin nggak ada hubungannya sama keluarga besar lo. Kalaupun ada hal buruk yang terjadi, gue bisa atasin sendiri" balas Saga.

Baik Jordan maupun Haikal kini tidak ada yang berani menolong Roy, jangankan mereka, Bahklan Biru yang sebagai sepupunya saja tidak mampu menghentikan Saga. Kini Roy hanya bisa pasrah pada posisinya, semua nyeri di tubuhnya sungguh tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rasa takut yang menyelimuti hatinya.

"Mata bayar mata, tangan bayar tangan" kata Saga sambil tersenyum ala psikopat menatap Roy yang sudah tidak berdaya. Biru, Jordan, dan Haikal hanya bisa berdoa sebanyak mungkin agar setidaknya Roy tidak akan sampai mati di tenpat.

Wrong ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang