Sesuai janji yang Mehrunisa berikan pada Biru, sore ini dia akan menemani laki-laki itu nonton film di bioskop. Jadi, jangan heran jika kondisi kamar Sasa kini terlihat persis seperti kapal pecah, akibat dia yang heboh mencoba semua baju yang ada di lemarinya. Belum lagi peralatan makeup yang sengaja ia gunakan untuk membuat tampilannya hari ini terlihat berbeda, kini juga berserakan di atas meja rias.
Tekad Sasa hari ini adalah terlihat cantik dan menawan di mata Biru. Dia ingin membuat laki-laki itu jatuh cinta. Meskipun menurutnya itu sedikit mustahil, namun sedikit berharap tidak ada salahnya kan. 'Siapa tahu yang namanya keajaiban itu beneran ada' gumam Sasa dengan riang dalam hati.
"Gila-gila, dandan sok cantik gitu, mau ke mana lo?" Gama-adik semata wayang Mehrunisa memandangi kakaknya dengan tatapan mengejek. Dia memang tidak biasa melihat perempuan yang umurnya hanya berjarak satu tahun dengannya itu tampil anggun seperti hari ini.
"Berisik lo!" jawab Mehrunisa sewot sambil menenteng flatshoes abu-abu pilihannya.
Setelahnya, dia menyusuri rumah menuju dapur untuk segera berpamitan pada mamanya yang sedang sibuk membuat kue.
"Pulangnya jangan kemaleman" pesan sang mama penuh ketegasan setelah putrinya melakukan salim. Sedari kemarin, Mehrunisa memang sudah mengatakan pada sang mama bahwa hari ini dia memiliki rencana untuk pergi ke bioskop dengan salah satu temannya, karena itu hari ini dia tidak perlu terlalu repot membujuk sang Mama.
Usai melakukan pamitan dan sekali lagi berdebat sebentar dengan Gama, akhirnya Sasa buru-buru keluar setelah mendapatkan pesan dari Biru, bahwa laki-laki itu ternyata sudah ada di depan rumahnya.
Melihat Biru memakai pakaian biasa, rasanya tanpa mampu dicegah jantung Sasa kembali berdisko ria. Perasaannya pada Biru lagi-lagi tumbuh dengan subur tanpa mampu dia hentikan. Bagaiman Sasa bisa tidak jatuh cinta, jika Biru memiliki visual yang semempesona ini?!
"Kamu cantik banget hari ini" seketika Mehrunisa langsung blushing usai mendengar kalimat barusan diucapkan dengan penuh kelembutan oleh Biru. Belum lagi dibarengi dengan gerakan membukakan pintu mobil untuk Sasa, semakin membuat Sasa merasa jadi perempuan yang dispesialkan oleh kakak kelas pujaannya. Setidaknya kini Sasa merasa bersyukur karena upayanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjajal banyak baju dan makeup kini tidak sia-sia.
Di sepanjang jalan, tak banyak obrolan yang dilakukan oleh Sasa dan Biru. Mungkin karena baik Sasa maupun Biru sama-sama sibuk menekan detak jantung mereka masing-masing. Mereka jelas sadar bahwa apa yang saat ini mereka lakukan adalah kencan! Bagimanapun, untuk remaja seperti mereka, jelas ini adalah sesuatu yang cukup spesial.
Sesampainya di bioskop, Biru memberikan hak memilih film pada Sasa, tentu saja Sasa sangat senang, karena sebenarnya saat ini memang ada salah satu film yang sedang ingin ia tonton.
"Tunggu di sini ya" Biru meninggalkan Sasa, untuk antri membeli tiket dan popcorn.
Memiliki wajah yang sangat tampan, tubuh tegap dan tinggi ala model, juga gaya berpakaian super keren, jelas dengan mudah membuat Biru mendapatkan perhatian dari banyak orang. Lihat saja, kini ada begitu banyak mata yang memperhatikan Biru secara terang-terangan, apalagi para perempuan-perempuan seusia mereka.
Diam-diam Sasa merasa dongkol dengan tingkah para perempuan itu. Ya, meskipun sebenarnya dia juga tidak memiliki hak untuk merasa seperti itu sih, toh bagaimanapun dirinya juga sama saja dengan para perempuan itu-hanya sekedar pengagum seorang Banyu Biru Nitisemito.
Team Sukses Bersama
Raya Abella : please banget lo harus main cantik Sa
Halim Anggara : kalau ketahuan Kak Saga, tamat riwayat lo
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Confession
Dla nastolatkówSasa sangat menyukai Banyu Biru-kakak kelasnya yang memiliki julukan sebagai Prince Charming SMA Tutwuri. Biru memiliki semua kelebihan yang seharusnya dimiliki oleh laki-laki yang layak disebut idola, dia sangat jenius, tampan, berhati lembut, dan...