Song: Ada Cinta- By Acha Septriasa feat Irwansyah
Enjoy guys
__________________________Tibalah hari dimana aku sudah berada di sebuah taman yang cukup luas dan wow bagus banget. Banyak sekali bunga-bunganya lalu pepohonan nya yang bikin suasana jadi sejuk dan tidak lupa sudah ada beberapa hiasan yang sedang di dekorasi. Hum tau kan maksud dekorasi tersebut untuk apa?
Ya. Kejutan buat bang Edwin. Ini semua rencananya kak Merry. Duh! Sosweet banget sama pacarnya. Please jangan sampai ni hati kebakar api cemburu. Gak boleh! Gak boleh! Aku harus bersikap biasa aja nanti. Tapi jujur ya sakit rasanya melihat orang yang aku cintai bersama orang lain. Rasanya itu kayak di tusuk beribu pedang, nancep banget! Skip alay.
Saat ini aku sedang duduk di salah satu kursi taman sambil melihat beberapa orang yang sedang mendekor taman ini menjadi luar biasa nantinya. Bukannya aku tidak mau membantu, hanya saja tadi Rizal menyuruh ku untuk menunggunya di sini. Katanya sih mau ngajak aku ambil kue ultahnya. Sebenarnya kue itu buatan kak Merry, hanya saja masih berada di toko kue milik kak Merry. Oh, ya aku baru tahu kalau ternyata kak Merry ini pintar membuat kue loh. Dan dia juga punya usaha toko kue. Bermacam-macam kue yang di jualnya, dari cake, brownies, bolu dan lainnya. Kurang apalagi coba? Se-sempurna itu kehidupannya? memang pantas bang Edwin di cintai oleh kak Merry.
"Woy, ngapain bengong?"
Aku mendongak menatap Rizal yang ternyata sudah berdiri di depan ku. Ah! Kelamaan melamun yang tidak penting aku jadi tidak sadar ada cowok ini disini.
"Udah?"
"Udah, yuk kita berangkat."
"Sebelum ambil kuenya, ke rumah gue dulu."
"Mau ngapain?"
"Nukar kendaraan."
Aku mengernyit bingung, "loh emangnya mobil Lo kenapa?"
"Mobil yang ini mau di pake bang Ridwan jadi kita pake yang satunya lagi."
"Udah yuk entar bang Ridwan kelamaan nungguin kita."
"Sekarang bang Ridwan di mana?"
"Di mall,"
"Ha?"
"Yaelah di rumah lah Retta ku sayang. Lo kenapa lemot banget ya? Kurang Aqua? Mau gue beliin segalon biar jernih itu otak. Ayok kita singgah beli air segalon."
Aku mendengus malas. Iya tau yang otaknya smart, tapi gak ngeledek otak aku juga. Dasar Rizal songong!
"Ish! Apa sih gaje. Udah udah gue gak butuh. Ayo buruan katanya mau cepet."
__________________________
"Wahh kue ultahnya cantik banget! Imut ih ada hiasan yang lucu-lucu."
"Iya kan? Kak Merry itu jago banget urusan beginian. Makanya lo juga belajar bikin kue gih, biar gue bisa muji hasil karya lo."
"Cih! Gue gak butuh pujian Lo!"
Sekilas aku melihat Rizal yang tertawa pelan. Kemudian dia kembali berbicara pada pelayan toko ini untuk di bungkus kuenya. Tadi aku cukup terpana dengan kue ulang tahunnya, di lihat dari luar aja udah cantik banget apa lagi rasanya? Wah benar-benar calon istri idaman kak Merry itu. Btw dari taman tadi aku tidak melihat keberadaan kak Merry. Dia yang menyiapi ini semua tapi dia sendiri yang tidak kelihatan. Kemana dia pergi? apa lagi bersama bang Edwin? Hum....
"Ayo,"
"Eh--"
Aku berlajan mengikuti Rizal sampai masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan tidak ada obrolan di antara kami. Aku sibuk mendengarkan musik melalui earphone sedangkan Rizal sibuk menyetir. Sebenarnya aku masih penasaran kemana kak Merry dan bang Edwin, kenapa mereka belum menampakkan diri. Rasanya aku ingin bertanya ini pada Rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETTA
Novela Juvenilmencintai dia yang sedang mencintai orang lain sungguh menyedihkan -Retta __________________