Neo Culture City - Eighteen

204 41 13
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...


"Jaemin"

"Yap?"

"Terima kasih"

"Tidak masalah, masuklah aku tunggu disini"

Jina mengangguk dan berjalan masuk menuju cafe, tempat dimana Jina pernah bekerja.

Matanya disambut satu pegawai yang asing di mata Jina, ya pasti pegawai baru karena Karina juga masuk ke kota Neo Culture City.

"Hallo, bisa kutulis pesananmu?" Ucap pegawai itu saat Jina menghampirinya.

"Maaf aku disini untuk menemui Seulgi, apa dia ada di dalam?"

"Ahh kak Seulgi, tentu dia ada di ruangannya, biar kuantar"

"Tidak perlu, aku tau tempatnya karena dulu aku pernah bekerja disini, terima kasih"

Pegawai itu mengangguk sambil tersenyum, Jina buru - buru berjalan menuju ruang kerja Seulgi yang ada dibelakang cafe.

Mengetuk pintu dua kali, tanpa izin dari si penghuni, Jina langsung membuka pintu dan menatap Seulgi yang sedang menatapnya juga.

"Oh? Jina-ya ?" Ucap Seulgi sambil tersenyum ke arah Jina.

Jina perlahan menutup pintu, menghampiri Seulgi dan langsung duduk di depannya.

"Ada apa kemari??" Tanya Seulgi dan entah kenapa Jina hanya diam.

"Jina?"

"Kakak", Jina bersuara pada akhirnya, Seulgi sangat terkejut ketika Jina memanggilnya Kakak.

Ya memang sebelumnya Jina memanggil Seulgi dengan panggilan 'Kak Seulgi' namun itu hanya sebatas Jina yang lebih muda darinya, bukan dalam artian lain.

"Y-ya?", Seulgi berusaha bersikap biasa, tidak mungkin juga Jina mendapatkan ingatannya kembali.

Entahlah itu hanya pikiran Seulgi, bagaimana jika ingatannya kembali? Ahh, semoga saja Jina tidak membencinya lagi.

Hilang ingatan dan selalu memanggilnya 'Kak Seulgi' itu sudah lebih dari cukup bagi Seulgi, dia senang.

"Aku tau, kamu kakakku"

Detik itu juga Seulgi terdiam, tubuhnya menegang, punggungnya berat seolah banyak beban yang menimpa tubuhnya.

"Aku--" Jina menghela nafas sebentar sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya lagi, "aku ingin tau kenapa alasan kakak menembak ayah".

"Jina, apa kali ini kamu mau mendengarkan aku?"

"Tentu" Jina mengangguk sebagai respon, seharusnya dari dulu dia mendengarkan Seulgi.

"Baiklah kuceritakan"

○●○●○

Flashback.
Jina : 11 years old
Seulgi : 17 years old

NEO CULTURE CITY [ NCT 2020 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang