NEO CULTURE CITY [ NCT 2020 ]

25. One Day One Night

Semuanya berawal dari ladang bunga lavender

***

"karena semuanya sudah berkumpul, kita mulai sekarang" Lee Taeyong berdiri tepat di tengah meja bundar, dimana semua anggota NCT berkumpul, mengadakan rapat dadakan untuk mengatur siasat menggagalkan rencana Karina.

"Aku sudah memperkirakan hal seperti ini, itu kenapa aku menerimanya masuk kesini" - lanjut Taeyong, membuat semua orang bingung dengan pernyataannya.

"Kenapa?" Tanya Haechan Lee, pria yang susah payah menangkap gadis bernama Giselle saat dirumahnya, dan berakhir menelpon Jaehyun untuk meminta bantuan.

"Jika tidak dimusnahkan sekarang, gadis itu tidak akan berhenti, membawanya kemari kesini berarti kita bebas melakukan apapun tanpa harus melukai warga dunia luar"

Semuanya mengangguk mengerti, benar juga apa yang dikatakan Taeyong.

"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?" Jeno yang tiba - tiba bertanya karena sempat hening selama sekian detik.

"Kita harus melakukan evakuasi pada warga sekitar, karena bom itu benar benar tidak bisa dihentikan, bisa meledak kapan saja"

"Dan setelah semua dievakuasi, aku akan langsung membunuhnya" Taeyong terlihat geram, banyak fakta yang baru dia ketahui tentang Karina, bodoh ya padahal Taeyong seorang profesor tapi lambat dalam informasi.

"Dan untuk berjaga - jaga, tidak mungkin gadis itu hanya menyiapkan bom saja, kalian bisa gunakan semua senjata terlarang itu" lanjut Taeyong

Hening.

Taeil Moon, si pembuat senjata terlarang itu tidak kalah terkejutnya, banyak jenis senjata yang Taeil simpan di gudang tertutup karena Taeyong menyuruhnya.

Tempat itu sangat rahasia, jika saja Karina tau mungkin sekarang semua senjata itu sudah hilang.

Hanya ada dua puluh tiga senjata yang sudah Taeil buat agar pas dengan si pemilik.

Ya memang, senjata itu hanya dikhususkan bagi NCT saja.

Tapi tentu handgun, shotgun, sniper dan berbagai jenis lainnya, semuanya amat sangat berbahaya, manusia biasa mungkin langsung mati.

Jika Iblis seperti Karina perlu ritual.

Bercanda.

"Tiga gadis pengikut Karina, mereka semua juga sama hebatnya, jadi kalian harus berhati - hati, terutama mereka tidak ber empat" Taeyong kembali menjelaskan ketika semua masih hening dan tidak percaya jika melawan empat perempuan, perlu senjata mematikan seperti itu.

"Apa Jina bergabung?" Win Win yang duduk disebelah Jungwoo langsung menyenggol lengan temannya itu.

Bodoh apa dia tidak tau Taeyong dan Jina itu suami istri?! - kira kira begitu isi hati Win Win.