22. Remember (3)

208 44 8
                                    

Seulgi cantik banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi cantik banget


Happy Reading~


***


Dugh!

Jina terjatuh karena gadis didepannya ini mendorongnya dengan sangat kuat, semua orang didalam ruangan terkejut namun tidak ada yang membantu Jina untuk berdiri setelah melihat Karina kembali menangis.

"BERHENTI MENANGIS! PEMBUNUH GILA" Jina berteriak kencang meremehkan Karina dan kembali berdiri sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku jaket dan berjalan mendekat kearah Karina.

"Yoo Jimin, anak yang lahir dengan didikan yang begitu keras, aku sempat kasihan padamu, tapi aku tidak menyangka mereka mendidikmu menjadi seorang pembunuh" ucap Jina dengan lantang, membuat semua orang didalam ruangan bingung dengan ucapannya.

"sshhh, kapan kita bertemu ya nona Jimin? Saat itu kau terlihat kurus dan tinggal dirumah gubuk bersama kedua orang tuamu"

"KANG JINA!!" teriak Karina dengan pandangan tajam menusuk netra Jina.
Tapi Jina sama sekali tidak bergeming, dan menatap balik dengan tatapan yang tidak kalah menusuk.

"pertama kali kau menjadi kaya saat kedua orang tua Tae-- kekasih kakakku-, meninggal secara tiba - tiba"

"jangan bawa orang tuaku" celetuk Taeyong dengan nada dinginnya, dan Jina hanya tertawa pelan,  "ketahuilah jika Tiffany dan Leeteuk membunuh orang tuamu profesor Lee"

"itu tidak ben--"

"itu benar, iyakan Kak Seulgii?? Oh ya ayah dan ibuku kan memiliki bukti", Jina memutus ucapan Taeyong, membuat pria itu seketika terdiam dan menatap Seulgi yang berdiri di ambang pintu.

Seulgi hanya menunduk, karena gadis ini tidak punya pilihan lain.

"ITU TIDAK BENAR! JANGAN BAWA AYAH DAN IBUKU! APA KAMU TIDAK MERASA KASIHAN?" Karina tetap pada pendiriannya, berteriak seolah dirinyalah yang paling disakiti disini, seolah gadis ini adalah korban sesungguhnya.

"KAU DAN ORANG TUAMU MEMBUNUH AYAH DAN IBUKU KARENA MEREKA PUNYA BUKTI! Kau.. membantu mereka menghancurkan bukti itu dan... melakukan hal keji" Jina membalas teriakan Karina, mendorong gadis itu hingga terhimpit ke tembok, memegang erat kedua bahu Karina.

Karina merasa tulang bahunya retak sekarang.

"Bagaimana dengan orang tuanya Minji? Tidak mungkin kan kau hanya mengambil uangnya saja? Ada sesuatu.. " Jina semakin mengeratkan pegangannya, membuat Karina sedikit meringis karena tenaga gadis ini kuat sekali.

NEO CULTURE CITY [ NCT 2020 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang