Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading...
Jina berdiri tegap, menghapus air matanya dan tersenyum menatap gadis dengan baju serba hitam di depannya.
"Sedang apa?" Tanya Jina masih santai, sementara Seulgi hanya menatap Karina sambil menggelengkan kepalanya di belakang Jina.
"Aku mau mengunjungi kakakku, apa salahnya?" Jawab Karina, masih dengan nada angkuhnya.
"Sejak kapan kita bersaudara?"
"Hah?"
"Kubilang, sejak kapan kita bersaudara?"
Hening.
Karina masih mencerna kata - kata Jina, apa dia ingat semuanya?
Gawat jika Jina ingat.
Misi terakhir Karina tidak akan berjalan baik nantinya.
"Kau..."
"Iya, aku ingat" putus Jina.
Karina menahan nafas, seolah semua oksigen didalam ruangan ini lenyap, matanya masih menatap netra Jina yang sama seperti dulu.
Seperti Jina menatap Karina marah dan menuduhnya sebagai pembunuh berantai.
Ya meski bukan tuduhan, itu fakta.
"Meski tidak semuanya, tapi kau memisahkan aku dengan Minji"
"Tapi sepertinya ada sesuatu lagi tentang dirimu"
"Dan juga kakakku" lanjut Jina sambil berjalan mendekat kearah Karina yang masih terdiam seperti batu, bingung hendak menjawab apa.
"Perlahan aku akan ingat"
"Kau, pembunuh ayah dan ibuku.....
Kau akan mati juga di tanganku"
Karina menggeram marah, secara tiba - tiba cahaya ungu melesat ke arah Jina namun Seulgi dengan cepat menghadang hingga tubuhnya terbentur tembok cukup kuat.
DAGH!
Jina menutup matanya sebentar, saat membuka mata dengan pandangan panik, netranya mengedar ke segala arah, mencari cahaya apa yang berhasil membuat Seulgi kehilangan kesadarannya.
"KAK!!" Jina menghampiri Seulgi yang sudah terbaring tidak sadarkan diri, memangku kepalanya dan menatap ke arah Karina.
Tunggu siapa yang ada dibelakang Karina?
Terlihat sangat tidak nyata, tubuhnya seperti terbuat dari hologram.
"Jangan macam - macam sekalipun kau akan ingat semuanya"
"Aku bisa membuatmu kembali lupa dengan ae ku" Karina tersenyum remeh, berjalan keluar ruangan disusul virtualnya yang menghilang entah kemana.