Sajak 94 - Bincang Sesal

99 29 55
                                    

Tuan : Kamu sudah menemukan yang baru ya?

Saya : Kenapa?

Tuan : Saya menyesal melepas kamu.

Saya : Bukankah hari itu Tuan yang memilih menyudahi? Maka sesalmu saat ini adalah resiko dari pilihanmu hari itu.

Tuan : Saya masih tidak rela kamu mendapat yang lain. Saya tidak ingin kamu menaruh hati pada orang selain saya.

Saya : Tuan hanya belum terbiasa.

Tuan : Saya tau kamu dekat dengan ini dan itu. Tapi sejujurnya, saya berharap kamu tak benar-benar pergi. Saya pernah berniat mengajakmu kembali, sebab saya tak rela kamu pindah hati.

Saya : Kenyataannya Tuan tak pernah mendatangi saya untuk mengulang cerita. Ego dan keras kepalamu jelas masih ada.

Tuan : Maaf.

Saya : Itu bukan solusi. Saya tau Tuan terluka. Saya juga.

Tuan : Dan kita sama-sama butuh plester. Mungkin bila kamu kembali pada saya, bukan plester yang kamu terima. Melainkan luka baru.

Saya : Terima kasih sudah mengerti. Saya memang tak berniat kembali, terlepas Tuan mendatangi atau benar-benar pergi.


~Selaksa Noktah

Selaksa Noktah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang