Sajak 61 - Dawai Kopi

135 45 4
                                    

Lagi, saya terkesiap untuk kesekian kali
Tuan yang datang tiba-tiba
Tapi menampakkan diri dengan sengaja

Merdu, Tuan petik dawai mencoba mengganggu
Menyadarkan saya dengan kehadiran
Mengoyak fokus di antara percakapan

Saya pura-pura tak mengerti
Dengan sejenak menyesap kopi
Lantas bersenda gurau lagi
Seolah tak ada yang ganjal di sini

Memang keras kepala
Netra ini seakan sulit dikendalikan
Pikiran saya sudah berantakan
Meski mencoba larut dalam obrolan

Namun Tuan beranjak cepat
Terimakasih sudah pindah tempat
Walau masih satu atap
Setidaknya tak saling tatap


~Selaksa Noktah


_Onesept_

Selaksa Noktah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang