Lagi, saya terkesiap untuk kesekian kali
Tuan yang datang tiba-tiba
Tapi menampakkan diri dengan sengajaMerdu, Tuan petik dawai mencoba mengganggu
Menyadarkan saya dengan kehadiran
Mengoyak fokus di antara percakapanSaya pura-pura tak mengerti
Dengan sejenak menyesap kopi
Lantas bersenda gurau lagi
Seolah tak ada yang ganjal di siniMemang keras kepala
Netra ini seakan sulit dikendalikan
Pikiran saya sudah berantakan
Meski mencoba larut dalam obrolanNamun Tuan beranjak cepat
Terimakasih sudah pindah tempat
Walau masih satu atap
Setidaknya tak saling tatap~Selaksa Noktah
_Onesept_
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Noktah (END)
PoetrySelaksa Noktah. Tolong tetap tinggal, saya tak terbiasa dengan orang baru. Kumpulan sajak sepuluh dasa seri pertama. Tentang ribuan noktah, yang saya rangkai menjadi kisah. Tentang ribuan titik, diantara peraduan detak dan detik. Tentang kita, yang...