Apa masih pantas jika saya mengharapkan Tuan?
Sedangkan saya tahu kita tak lagi satu genggamanKita hanya sekadar penyemangat
Itupun saat sempatKadang gengsi dan sadar diri lebih dominan
Saat chattingan dirasa begitu hambarKini hanya sebatas viewers story
Buka snap lalu tutup lagi
Hanya itu, nggak lebihSaya di sini belum berani melangkah
Sedangkan Tuan telah melalui berpuluh-puluh kisahKorelasi yang dulu begitu erat
Entah kenapa kini jadi longgar
Mungkin seperti air dan minyak
Bertemu tapi tidak menyatu~Selaksa Noktah
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Noktah (END)
PuisiSelaksa Noktah. Tolong tetap tinggal, saya tak terbiasa dengan orang baru. Kumpulan sajak sepuluh dasa seri pertama. Tentang ribuan noktah, yang saya rangkai menjadi kisah. Tentang ribuan titik, diantara peraduan detak dan detik. Tentang kita, yang...