Setelah puluhan purnama jengah berotasi
Kita masih saja begini, bungkam
Pada kata yang tak mampu diungkapkan
Pada hati yang selalu disembunyikan
Pada rasa yang tak mampu diredamKita memilih berdiam diri
Atas perasaan yang tak mampu dikuasai
Kita memilih memendam
Atas perasaan yang tak kunjung padamSebetulnya kita sama-sama tau
Saya ingin Tuan, dan Tuan pun begitu
Hanya saja, semesta tak memberi restu
Sampai kemudian kita memilih menunggu
Bergantung pasrah pada waktuDan inilah hasil akhirnya
Jawaban dari jutaan detik jarum jam
Terhitung dari purnama terakhir yang kita lewatkan
Kita menanti akhir, hingga semesta membising
Bahwa kita sama-sama bahagia, dengan kisah masing-masing~Selaksa Noktah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Noktah (END)
شِعرSelaksa Noktah. Tolong tetap tinggal, saya tak terbiasa dengan orang baru. Kumpulan sajak sepuluh dasa seri pertama. Tentang ribuan noktah, yang saya rangkai menjadi kisah. Tentang ribuan titik, diantara peraduan detak dan detik. Tentang kita, yang...