Sudah lama saya tak mengisi halaman ini dengan tajuk Tuan
Kenapa ya?
Entahlah, saya juga tidak mengerti
Hanya saja, rasanya hambar
Tak seperti awal-awal dulu lagiMakin ke sini saya paham, yang saya tuliskan hanya itu-itu saja
Tak ada yang istimewa
Berpadunya hati kita misalnya
Semacam hal yang sepele bila dibayangkan
Layaknya saya yang tak ada artinya di hidup TuanNaif bila saya tak berharap memiliki
Nyatanya, Tuan bersama gadis lain pun saya sakit hati
Munafik bila saya katakan tak mencintai
Ujungnya, Tuan menghindar pun saya masih menyimpan hatiTapi kita bicara realistis saja
Mencoba menjauh contohnya
Saya sedang mengusahakan
Untuk tak lagi saling peduli
Saya sedang mengupayakan
Untuk tak lagi menaruh hati
Saya sedang berdoa
Untuk tak membenci di kemudian hari~Selaksa Noktah
![](https://img.wattpad.com/cover/196904874-288-k773807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Noktah (END)
PoetrySelaksa Noktah. Tolong tetap tinggal, saya tak terbiasa dengan orang baru. Kumpulan sajak sepuluh dasa seri pertama. Tentang ribuan noktah, yang saya rangkai menjadi kisah. Tentang ribuan titik, diantara peraduan detak dan detik. Tentang kita, yang...