Tuan ingat?
Kita pernah berlomba-lomba untuk chat lebih dulu
Membahas topik yang sebetulnya tidak perluMungkin sampai baterai ponsel saya menipis
Bahkan kadang ponsel saya jatuh di pelipis
Atau yang paling miris,
Berdiri di dekat colokan sambil tersenyum tipis
Ah, manisSekarang berubah 180°
Jangankan untuk berbalas pesan pagi hingga petang
Mengirim chat untuk hal penting saja saya engganBukan saya yang memulai sekat ini, tapi Tuan sendiri
Sejak hari di mana Tuan tak lagi 'welcome'
Tentu saja saya mulai beri batasan
Saya orangnya peka keadaanBisa dibilang meminimalisir 'ambyar'
Agar tak hancur saat prasangka saya benar
Besok lagi jangan menjauh tiba-tiba ya
Saya orangnya overthinking soalnya~Selaksa Noktah
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Noktah (END)
PoésieSelaksa Noktah. Tolong tetap tinggal, saya tak terbiasa dengan orang baru. Kumpulan sajak sepuluh dasa seri pertama. Tentang ribuan noktah, yang saya rangkai menjadi kisah. Tentang ribuan titik, diantara peraduan detak dan detik. Tentang kita, yang...