C h a p t e r 🌻 t h i r t y f i v e

985 135 121
                                    

Happy Reading

• • •

Taehyung menikmati makan malamnya dalam diam ditemani Sohyun. Kali ini mereka memutuskan untuk makan didalam kamar Taehyung, diatas bar mini itu makanan tersusun rapi. Sohyun tidak makan, gadis itu hanya meminum segelas susu hamilnya itupun belum habis setengahnya.

"Ada yang ingin kau tanyakan?" tanya Taehyung disela suapannya. Sohyun menggeleng. "Wajahmu mengatakannya dengan jelas Han Sohyun."

Sohyun berdecak. Tidak ada gunanya dia menutupi dari Taehyung, toh pria itu menyadarinya dengan mudahnya.

"Bagaimana kabar Haera-Ssi?' tanya Sohyun pada akhirnya. Jujur saja, setelah melihat Haera langsung dia terus saja memikirkan tentang gadis itu. Banyak pertanyaan yang belum terjawab. Dia menarik ucapannya tempo hari lalu, rasa ingin tahunya jauh lebih besar. Sohyun memandang Taehyung yang menyantap makanannya tanpa selera. Dia merasa mereka tengah memikirkan orang yang sama. Kim Taehyung seperti itu pasti karena memikirkan Haera.

"Dia baik," jawab Taehyung seadanya.

"Akhir-akhir ini aku sering memikirkannya. Seperti bukan diriku tapi dorongan itu terlalu kuat. Apa masih berlaku jika aku menanyakannya sekarang?"

Taehyung menoleh pada Sohyun. "Tentu," katanya sembari menarik sedikit sudut bibirnya. Dia sudah menunggu saat dimana Sohyun bertanya tentang masa lalunya. Dengan begitu dia bisa menceritakan kebenaran yang masih dia sembunyikan. "Tapi setelah kau habisakan makananmu."

"Seharusnya aku mengatakan hal itu!" tunjuk Sohyun pada piring Taehyung yang baru habis setengahnya.

~

Sohyun melipat tangannya di depan dada begitu juga dengan Taehyung. Kini mereka saling berhadapan.

"Kau bilang aku bisa bertanya apapun 'kan?"

"Eum."

"Dan banyak yang tidak aku ketahui tentang kalian..." Sohyun menggantungkan kalimatnya, lebih dulu dia menarik nafas. "Kim Taehyung, aku ingin tahu semuanya. Tentang kalian."

Semua pertanyaan yang berputar dibenaknya terbungkus dalam satu kata. Semuanya.

"Apa yang membuatmu berubah pikiran?" tanya Sohyun lebih dulu. Yang dia tahu Sohyun tipe pria berpendirian kuat. Satu alasan tidak cukup mampu menggoyahkan pendirian Taehyung. "Kau tidak ingin terikat karena kau menunggunya, lalu kenapa kau berubah pikiran?"

Ingatan lama kembali diputar. Alasan kenapa Taehyung tidak ingin terikat. Dia ingat saat itu, mereka duduk ditaman rumah sakit. Taehyung mengajaknya menikah dan dia akhirnya menerima.

"Banyak hal," kata Taehyung menarik nafas sesaat. "Dan kau berada diurutan pertama." Manik mata Taehyung mengunci mata Sohyun. Seolah mengatakan jika nama itu sudah berganti sepenuhnya. Masih adakah keraguan setelah melihat mata itu? Jawabannya tidak. Sohyun tidak melihat keraguan dimata Taehyung.

"Haera kehilangan ibunya saat dia berusia 9 tahun, lalu ditinggalkan ayahnya di taman di depan perusahaan. Saat itu sedang turun salju aku melihat bagaimana dia menangis dan-"

"Dan kau sudah menceritakannya," sela Sohyun cepat. Membuat mata Taehyung berkedip. Lalu menarik sudut bibirnya, "Kau merusak jalan cerita yang sedang aku rangkai."

"Apa aku baru saja mendengar dongeng pengantar tidur? Manis sekali ceritamu." Wajah Sohyun menunjukkan raut serius meskipun kalimatnya seperti nada mengejek.

"Kau masih ingat wanita bernama Jung Jun Hee?" Dahi Sohyun sempat berkerut sesaat kemudian mengangguk. "Wanita yang Jeon Taewoo cintai itu."

"Kau ingat tentang anak mereka?"

 Wedding Contract [ R E M A K E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang