C h a p t e r 🌻 t h i r t y n i n e

1K 126 44
                                    

Satu minggu mengganti statusnya menjadi pasien membuat Sohyun muak dengan suasana rumah sakit. Akan lebih baik jika dia berkutat dengan mayat, mengotopsi, menganalisis bukan hanya tidur sepanjang waktu sebagai pasien. Dia sudah sering meminta untuk pulang tapi Kim Taehyung yang keras kepala itu selalu saja bisa membuatnya bertahan di rumah sakit.

Tapi hari ini dia terbebas dari yang namanya neraka rumah sakit. Dengan dia duduk di kursi roda sementara Taehyyng mendorong kursi roda itu memasuki rumah mereka. Terlalu berlebihan dengan kursi roda ini, tapi Taehyung maupun ibu mertua dan ibunya sepakat jika "Kandunganmu masih terlalu lemah, kau tidak boleh lelah." Ribuan kali dia mendengar hal itu.

Pernahkah dia mengatakan hal yang paling dia benci adalah di perlakukan seperti tuan putri dan menjadi pusat perhatian. Semua orang akan berlebihan jika menyangkut dirinya.

"Hati-hati, jangan terburu-buru, perhatikan juga setiap langkahmu."

Setiap dia mengeluh pada Taehyung, pria itu hanya menjawab dengan satu jawaban yang sama. "Mereka calon nenek dan kakek jadi wajar saja jika mereka begitu berlebihan." Dan salahnya adalah Taehyung sama saja seperti mereka.

Mendekati tangga, mendadak dia bergidik membayangkan sebuah drama yang akan terjadi, dimana kursi roda ini berhenti di depan anak tangga lalu Taehyung dengan tanga-tangan kuatnya menggendongnya bak pangeran di negeri dongeng menuju kamar mereka. Maka jika hal itu benar terjadi dia akan lebih dulu lompat dan naik anak tangga yang tak seberapa itu dengan kakinya yang kuat.

Tapi sepertinya pikirannya terlalu jauh karena Taehyung membawanya melewati tangga itu dan menuju ruangan di samping tangga.

Ruangan yang sebelumnya dia yakini sebuah kamar yang di peruntukan untuk tamu. Kenapa tidak, mereka bisa memakai kamar tamu untuk sementara waktu.

Taehyung membuka pintu ganda gelap dari kayu mahoni, berpelitur mengkilap dengan corak bunga teratai di kedua daun pintu yang di pahat. Di luar dugaannya isi di dalam pintu itu bukanlah sebuah kamar melainkan sebuah lift.

Taehyung kembali mendorong kursi roda Sohyun memasuki lift. Jadi di rumah mewah Kim Taehyung juga terdapat lift?

Dia merasakan lift mulai naik dan hanya dalam sekejap lift berhenti. Berdenting terbuka di dalam kamar Taehyung.

"Aku baru tahu ada lift dirumah ini." Dia merasa bodoh dengan pertanyaannya. Kenapa tidak? Rumah Taehyung sudah seperti istana, mini bar di dalam kamar bahkan ada kamar lainnya di kamar ini.

"Aku hampir tidak pernah menggunakannya."

"Lalu kenapa membuatnya?'

"Untuk hal yang tidak terduga seperti ini."

Pintu lift berada di dekat mini bar, terlihat menyatu dengan rak-rak penyimpan wine dan cangkir gantungnya.

Hampir lima bulan lamanya dia tidak menyadari ada lift di dalam kamar ini. Mulai sekarang dia harus lebih jelih melihat setiap sudut rumah ini, mungkin saja masih ada harta karun yang tidak dia sadari.

Sohyun segera berdiri tanpa menunggu bantuan Taehyung saat kursi rodanya berhenti di sisi ranjang. Taehyung berkacak pinggang lalu menghela nafas.

Sohyun bersandar pada kepala ranjang, kemudian meraih remote tv dan memilih beberapa channel tv. Sementara Taehyung berjalan menuju lemari gantung yang menyimpan koleksi kemejanya.

Sohyun mematikan saluran tv ketika tidak ada acara yang menarik perhatiannya. Dia menatap sekeliling dengan bosan. Bagus sekali belum lima menit tapi dia sudah merasa bosan. Sohyun berpaling pada Taehyung yang masih memilih-menimang kemeja mana yang pas untuk dia kenakan.

 Wedding Contract [ R E M A K E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang