C h a p t e r 🌻 t h i r t y f o u r

942 129 49
                                    

Aku tau kalau kamu bosen🙆😌

Happy Reading


* * *

Di dalam ruang kerjanya terlihat Taewoo tengah menerima sebuah panggilan. Rahangnya mengeras, tangannya yang berada disisi kursi mencengkram tongkat jalan yang selalu dia bawa. Matanya menyalak marah, dia menurunkan ponselnya dan langsung menghempaskannya keatas meja.

Dia berpaling pada seorang pria yang duduk dihadapannya. Pria yang beberapa tahun lebih muda darinya. Wajahnya dia buat sebiasa mungkin, berusaha menyembunyikan kemarahannya. Jika saat ini hanya ada dia seorang diri maka sudah bisa dipastikan semua yang ada dihadapannya sudah hancur tak berbentuk.

"Lama tidak menyapamu," kata pria itu dengan sedikit senyuman namun Taewoo mendengus terlalu malas membalas senyum palsu itu.

"Katakan apa maumu."

Pria itu membenarkan letak duduknya. Terdengar helaan nafas berat sebelum mengutarakan maksud kedatangannya. "Ada masalah besar yang sedang aku hadapi."

"Lalu kau mau aku melakukan apa?" tanya Taewoo dingin.

"Bantu aku mendapatkan kembali surat izin labaratoriumku yang di cabut oleh pemerintah Jepang."

Pria itu Ok Moo Gak. Dulunya ia adalah kepala laboratorium yang membantu Taewoo memalsukan kematian Han Taejun dan menantunya. Dia kaki tangan Taewoo yang berperan tak kalah pentingnya.

"Aku tidak bisa melawan pemerintah Jepang."

"Kau pasti bisa, kau memiliki banyak kenalan yang bisa membantuku."

"Kau pikir masalahmu ini kecil huh? Kau terbukti memberikan keterangan palsu dan penyuapan. Kau seharusnya bersyukur kau tidak ditahan."

"Sekali ini saja kakak ipar bantu aku."

Taewoo mendengus mendengar panggilan kakak ipar. Pria itu hanya akan memanggilnya kakak ipar jika sedang membutuhkan bantuannya saja. Ok Moo Gak adalah adik dari istrinya Ok Jungmi itulah sebabnya pria itu memanggilnya kakak ipar.

"Aku tidak bisa membantumu. Aku tidak memiliki kekuasaan di Jepang."

"Sekali ini saja."

"Kau pikir hanya kau saja yang memiliki masalah huh? Kau hanya bisa merengek dihadapanku. Pergi dan selesaikan sendiri masalahmu!"

Moo Gak menatap Taewoo tak terima. Dia yakin kakak iparnya itu bisa melakukan sesuatu untuknya tapi Jeon Taewoo tidak ingin membantunya. Moo Gak menatap sinis Taewoo sebelum pergi dari hadapan pria itu.

Mata Taewoo bergerak mengikuti Moo Gak hingga menghilang dibalik pintu. Disaat seperti ini dia tidak bisa memikirkan masalah orang lain, masalahnya sendiri jauh lebih besar.

Taewoo menggeram. Tangannya yang terkepal bebas memukul keras kaca meja kerjanya.

Terlihat bercak darah dipunggung tangan Taewoo.

Kim Taehyung dan Han Sohyun sudah melewati batas mereka. Dengan lancang membuka kembali kasus kematian Presdir Jung. Kedua anak baru kemarin itu ingin menjatuhkannya lewat hukum. Tidak tahukah mereka jika hukum bermata tumpul untuk orang seperti dia.

Taewoo bergerak gelisah meski sudah melenyapkan Shin Tae Yoon tetapi Baek Ma Roo masih bisa menghirup udara dengan bebas. Pria itu menghilang begitu saja, dia lengah hingga kehilangan jejak Baek Ma Roo.

 Wedding Contract [ R E M A K E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang