C h a p t e r 🌻 f o u r t y

1K 124 91
                                    

Mana yang nungguin cung?😌

Hayolohhh, yang nanyain kapan update dah update nih 🤪

Awas aje ye kalo gk ramein komennya wkwkwkwk canda komen

Happy Reading....

🌻🌻🌻

"Rapatnya kita akhiri sampai disini, jika masih ada yang tidak kalian pahami bisa langsung bertanya padaku."Kalimat penutup yang Taehyung lontarkan bersamaan dengan layar LED yang mati.

Taehyung bangun dari duduknya, merapikan jasnya yang nampak kusut. Tanpa ingin membuang waktu dia segera beranjak pergi namun saat melewati sekretarisnya pria itu mendadak berhenti.

Jika saja Taehyung tahu jantung Sin Ah berdegup dengan kencang, tegukan salivanya juga terlihat jelas. Jika boleh memilih dia lebih suka di beri pekerjaan tambahan dari pada mendengar ceramah tentang etika dan sopan santun. Bukan apa-apa omongan atasannya itu terkadang menyakitkan untuk di dengar.

"Aku ingin melihat keseluruhan hasil rapat kali ini, kirimkan melalui fax. Aku pulang lebih awal."Sin Ah mengangguk kaku, dengan menahan nafas hingga Taehyung kembali berjalan dan menghilang di balik pintu barulah dia membuang nafasnya. Matanya berkedip beberapa kali. Dewi fortuna sedang berbaik hati padanya atau memang suasana hati atasannya itu sedang baik? Entahlah yang pasti dia selamat hari ini.

.

.

Ketika Taehyung masuk ke ruangannya, dia tersenyum dapat dengan mudah menemukan istrinya yang duduk di salah satu sofa. Gadis itu tidak menyadari kedatangannya. Namun senyumnya menghilang manakala melihat kekosongan dimata perempuan itu yang mengarah pada sesuatu di atas meja. Semakin dekat semakin jelas pula benda itu bisa dia kenali. Bingkai foto yang pecah, dan itu adalah foto dirinya.

Matanya sedikit melebar melihat darah yang sudah keringdi atas kaca yang retak itu. Dengan cepat matanya mengarah pada tangan Sohyun, tepatnya pada jemari yang terkulai begitu saja di atas kedua pahanya.

Taehyung menarik tangan Sohyun yang terluka membuat sang pemilik tangan tersadar dari lamunannya.

"Tanganmu terluka!"

"Hanya luka kecil."

"Dan kau membiarkannya begitu saja?!" Taehyung berjalan menuju nakas tiga kolom yang tingginya setengah dari tubuhnya. Dia mengambil kotak P3K dari kolom teratas.

Taehyung duduk di samping Sohyun, lebih dulu membersihkan noda darah yang mengering di jemari Sohyun sebelum membalutnya dengan plester.

"Aku... merusak fotomu." Suara Sohyun yang pelan dengan cepat mengambil perhatian Taehyung. Kali ini mata Sohyun tidak sekosong sebelumnya, mata itu menatapnya namun dengan tatapan berpikir.

"Bukan masalah."

"Kau sedang memikirkan sesuatu?"

Sohyun tidak memberikan jawaban apapun. Tidak mengangguk ataupun menggeleng. Gadis itu hanya terus menatap Taehyung dengan mata yang berpikir.

.

.

Kali ini Taehyung sendiri yang mengemudikan mobilnya, menyusuri jalan Seoul yang panjang tanpa tujuan yang jelas.

Dia melirik Sohyun untuk kesekian kalinya dan gadis itu masih berada di posisi yang sama sejak mobilnya melaju, membuang pandang keluar jendela.

"Kau ingin ke suatu tempat?" tanya Taehyyng berusaha memecah keheningan. Sohyun memang menoleh padanya namun dengan cepat kembali membuang pandang keluar jendela.

 Wedding Contract [ R E M A K E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang