10. Do, Re, Mi!

10 6 0
                                    

Cuaca semakin panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca semakin panas. Peluh-peluh siswa yang mondar-mandir di halaman mulai terlihat. Sesekali terlihat di antara mereka yang menegak minuman dingin penghilang dahaga.

Lain halnya dengan cuaca panas, dua anak adam dan hawa itu masih enggan melepaskan tautan mereka. Ah, bukan seperti yang ada di otak kalian. Mereka hanya berpelukan. Hanya.

Ya, mereka adalah Felix dan Viola.

Insiden di mana lelaki aneh bin misterius bin konyol menurut sudut pandang Viola itu membuat sang gadis merasa iba. Padahal, ia tidak tahu permasalahannya apa. Ia hanya ingin berada di dekat laki-laki itu.

Bukan, bukan perasaan cinta. Baru saja bertemu, masa sudah cinta? Ya … kita tidak tahu. Mari ikuti saja skenario cerita ini.

Tak menghiraukan tatapan aneh dari anak-anak pemilik stand, Viola dan Felix masih berpelukkan erat. Mengundang asumsi-asumsi negatif dari anak-anak itu. Sepertinya.

"Ehem … kalau mau mesum, yuk, gue ajak ke ruang BK," celetuk salah satu siswa.

Sontak Viola menghentikan tangisnya dan segera mendorong Felix untuk menjauh. Di depan mereka, telah berdiri 5 murid yang memandang mereka dengan tatapan yang berbeda-beda.

"M-maaf, gue nggak bermaksud ngapa-ngapain kok," ucap Viola sembari bangkit dari posisi awal.

Gadis itu sangat merutuki kebodohannya yang sembarangan memeluk orang lain, apalagi lawan jenisnya. Hell … sumur mana sumur? Rasanya Viola ingin lompat ke dalamnya saja!

Siswa tadi kembali bertanya, kali ini dengan mata yang memincing pada Viola. "Lo …" tunjuknya pada Viola.

"Pacaran sama?" jari telunjuk pemuda itu mengarah kepada Felix tanpa menyebutkan nama orang yang dia maksud.

Dengan cepat Viola menggeleng. "Ng-nggak. Gue sama dia nggak pacaran. Suer dah!" Jari Viola membentuk huruf 'V'. Felix pun turut mengangguk.

"HAHAHA!" Mereka berlima malah tertawa. Viola dan Felix saling berpandangan, apa ada yang lucu?

Cowok ber-name badge Rio itu mendekati Felix yang masih terduduk memperhatikan mereka. Jujur saja, dirinya masih agak lemas untuk berdiri setelah kejadian yang lumayan menyakitkan tadi.

"Lo hebat. Gue salut," puji Rio pada Felix. Membuat lelaki itu mengerutkan keningnya tanda tak mengerti.

Rio kembali terkekeh. "Gue udah ngira dari dulu. Lo nggak mungkin pendiem, pasti ada saatnya lo berubah jadi bar-bar. Kaya sekarang contohnya."

Viola yang mendengar itu memelototkan bola matanya. Apa-apaan cowok ini? Maksudnya apa?

"Kapan-kapan jangan di tenda stand, ya, Bro. Kasian yang jomblo kaya kita-kita," ucap Rio dengan nada sedih yang dibuat-buat. Teman-temannya pun memasang wajah seakan ingin muntah.

"Ngadi-ngadi lo, anjing. Gue ada doi, dengan lo bilang gitu, sama aja lo doain gue putus," sarkas salah satu teman Rio. 

Viola menoleh sekilas pada lelaki itu, 'Oh, yang ini namanya Kenan,' batin Viola.

DEATH MELODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang