20. Disturbing News

10 3 2
                                    

"Gue udah bilang ke lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah bilang ke lo. Terserah mau percaya atau nggak. Yang jelas, gue cuma mau nolong lo dari—"

"—serigala berbulu domba." Saga melirik Felix sinis dan melenggang pergi dari sana dengan meninggalkan Viola yang semakin dibuat bingung.

***

Hari demi hari, Viola dan Felix menjadi sangat akrab satu sama lain. Walaupun begitu, gosip-gosip yang tersebar terkait perilaku Felix pun tetap ada, namun tak se-booming dulu.

Adanya Viola, berdampak besar bagi Felix. Bahkan lelaki itu pun menyadari perubahannya yang lumayan signifikan, yang tentunya membawa pengaruh baik bagi Felix.

Siang ini, mereka berdua tengah memakan bekal bersama di taman belakang sekolah yang sudah hampir tak terawat.

"Dimakan seladanya, Fel," omel Viola. Gadis itu menggembungkan pipinya kesal lantaran Felix yang menggeser selada di kotak bekalnya. 

"Gue bener-bener nggak suka sayuran," ucap Felix tak enak hati kala melihat gadis itu tampak kesal dengannya.

"Padahal gue udah susah-susah nyari selada loh. Di mana-mana abis, dapetnya di kebun Om gue." Felix semakin tak enak hati saat mata Viola berkaca-kaca.

'Makan, nggak, makan, nggak? Tapi kasian,'

Keputusan Felix sudah bulat. Akhirnya, ia mengambil selembar selada yang sebelumnya ia sisihkan di dekat katsu dengan garpu. Ia membuka mulutnya ragu, rasa khas rumput mentah memenuhi rongga mulutnya, bahkan membekas di lidahnya. Demi Viola, Felix tidak apa-apa.

"Gimana? Enak, kan? Lo, sih, dibilangin nggak percaya," cibir Viola. Aish, gadis ini tak tau seberapa menderitanya Felix saat ini. Rasanya mau muntah, tapi tidak etis dan tidak elite jika muntah di sini.

"Hngg—huum," balas Felix tak jelas. Ia tengah berusaha menahan dorongan lambungnya yang menolak selada yang sudah ia kunyah.

Viola tersenyum ceria, bahkan bertepuk tangan kecil layaknya balita yang dibelikan mainan. "Diabisin, ya, Kakak. Biar sehat dan kuat, hehe."

Felix menoleh sekilas pada Viola. Betapa manisnya gadis yang saat ini bersamanya. Felix jadi teringat, jauh sebelum ia akrab dengan Viola. Hanya ada keheningan yang ada. Ralat, tak hening. Cibiran, gosip, hanya itu yang ia dengar. Sesekali ia juga diganggu cabe-cabean sekolah. Seperti contoh, Bella.

Lelaki itu tersenyum di sela kunyahannya. "Iya."

Viola kembali tersenyum riang dan melanjutkan makannya yang tersisa sedikit. Setelah habis, ia meraih botol minum dan menegak isinya hingga tersisa setengah botol.

"Udah makannya?" tanya Viola seraya mengelap sisa air di sekitar mulutnya dengan tisu.

Felix mengangguk. Kotak bekal yang ada di pangkuannya sudah kosong. Viola meraih kotak bekal itu dan memasukkannya ke dalam paper bag berwarna cokelat. 

DEATH MELODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang