15 | Bersama

16 8 0
                                    

Dengannya, aku mengerti arti kebersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengannya, aku mengerti arti kebersamaan. Rasa nyaman dan tak ingin terpisahkan.

🕓🕓

Beberapa mobil dan juga motor terparkir rapi di bawah pohon besar. Renza's cafe sedang banyak pengunjung, membuat para pelayan kualahan. Bukan hanya kalangan remaja, beberapa keluarga juga datang untuk makan bersama. Mereka bisa memilih makan di dalam atau di luar ruangan.

Di luar ruangan, mereka bisa menikmati pemandangan dan angin segar. Lagi pula, tak banyak kendaraan yang berlalu lalang karena di sana bukanlah jalur besar. Jika di dalam ruangan, mereka bisa melihat proses memasak karena seluruh dinding cafe terbuat dari kaca.

"Makanannya enak, ya?" Saga menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Iya. Katanya Bi Inah, Nenek yang ngajarin mereka masak," sahut Vita setelah menyedot milkshake chocolate miliknya.

"Wah, berarti masakan Nenek kamu enak-enak. Sayang ya, kita enggak bisa ngerasain masakan beliau," ujar Saga dan diangguki oleh Vita.

Semua pelayan cafe adalah orang-orang yang kerja di tempat makan dulu. Mereka mempelajari resep dan cara masak dari Diana. Menu yang disediakan pun sama, hanya ditambah beberapa jenis makanan dan minuman yang disukai para remaja.

"Vita!" panggil Anna yang baru memasuki pintu cafe. Dia melambaikan tangannya dan segera menghampiri meja Vita dan Saga. "Eum ... kalian lupa, ya?"

Vita dan Saga mengerutkan keningnya, mereka saling tatap seakan bertanya maksud pertanyaan Anna. "Apa?"

"Pajak jadian dong!"

"Oh ... itu. Pesen aja deh, gratis!" balas Vita sambil melirik ke salah satu pelayan.

"Apa nih gratis-gratis?" celetuk Elsa yang baru saja mendudukkan dirinya di samping Anna.

"Itu... Anna minta PJ. Aku suruh dia makan sepuasnya aja di sini," sahut Vita sambil menatap Anna yang cengengesan tidak jelas.

Saga mengacungkan jari telunjuknya ke arah Vita. "No, gue yang bayar!"

"Gue demen yang kaya gini, cuss lah!" Anna segera memanggil salah satu pelayan, jari-jarinya lincah menunjuk beberapa menu makanan dan juga minuman. "Sa, lo enggak makan?"

Elsa menoleh lalu menggeleng pelan. "Gue minum aja deh."

Anna mengangguk, dia memilihkan satu gelas minuman untuk Elsa. Tanpa menunggu lama, makanan pun datang dan segera disantap dengan lahap. Anna makan dalam diam, sedangkan Elsa duduk termenung sambil sesekali menyesap minumannya. Sedangkan Saga dan Vita, sepertinya mereka sengaja pamer kemesraan di depan Anna dan Elsa.

"Hei, kalian di sini?" Sofia berjalan menghampiri mereka berempat. Di sampingnya ada Regan dan juga Leo, mereka langsung berbaur dengan Saga.

"Iya, tadi gabut di rumah. Mau ngajak lo, tapi Regan udah ngeduluin," sahut Anna lalu menatap Leo heran. "Le, kok lo bisa sama mereka sih?"

Detak-Detik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang