Ada baiknya untuk mengapresiasi karya penulis terlebih dahulu dengan cara vote ya kakak-kakak sekalian ❤️
Aku update kalo votenya udah sesuai sama target aku ya ✌🏻
.....
Hari ini adalah hari yang sangat Ara tunggu yaitu hari dimana dirinya akan melamar sang pujaan hati. Dibandingkan dengan awal masuk SMA dulu hari ini jauh lebih menggairahkan untuk Ara, perasaan gugup dan senang bercampur aduk menjadi satu. Dengan semangat Ara menuruni tangga untuk menyapa ayah dan bundanya yang sudah berada di meja makan.
"Ati-ati jatuh sayang jangan lari-lari,"
"Ih Ara ga sabar bunda,"
"Ya tapi jangan lari gitu, kalo jatuh ntar gagar otak kan jadinya ngga jadi ngelamar Chika,"
"Oh iyaa,"
"Udah udah sini makan,"
Setelahnya mereka bertiga makan dengan diselingin canda tawa dan sedikit obrolan tentang pekerjaan yang membuat bunda Ara malas untuk mendengarnya. Namun lain dengan Ayah dan anaknya itu, mereka sangat semangat membahas itu semua. Memang benar jika anak tak akan jauh beda dengan orangtuanya, batin bunda Ara.
Tak lama setelah itu Ara berpamitan untuk menuju kamarnya karena ingin menyiapkan diri dengan matang. Dengan sedikit berlari Ara akhirnya sampai dikamarnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dan menyiapkan diri. Tak butuh waktu lama akhirnya Ara selesai dan berjalan menuju lemari pakaiannya dengan hanya menggunakan bathrobe. Dia sibuk memilih dan memilah baju apa yang cocok untuk dikenakannya dan itu sangat membuatnya frustasi. Tak ambil pusing akhirnya Ara mengambil hp nya dan langsung menelepon kekasihnya. Dia merubah panggilan itu menjadi videocall dan terlihat jelas wajah kekasihnya yang sangat amat cantik.
"Ih kok cantik banget sih mau kemana?" tanya Ara polos.
"Lah lupa?"
"Ha? Emang mau kemana?" Ara masih bingung akan pertanyaan Chika.
"Lah kan kamu mau ke rumah,"
"Lah iyak mau ngelamar yakk," ucap Ara sambil menepuk dahinya.
"Dih belum tua dah pikun,"
"Ya maaf sayang ih, oh iya aku mau tanya nih,"
"Apa?"
"Pake baju apa ya? Kamu pilih ya yang mana,"
"Heem,"
"Ini apa ini?" ucap Ara sambil menunjukan dua baju.
"Yang item aja itu udah,"
"ini?"
"Huum,"
"Ok deh, aku tutup ya sampe ketemu nanti cantik,"
"Okai, bye sayang,"
"Bye,"
Setelah itu sambungan telepon mereka terputus dan Ara segera mengganti pakaiannya. Setelah dirasa sudah Ara langsung turun dan menunggu orangtuanya. Tak lama setelah Ara turun kedua orangtuanya sudah siap dan mereka pun segera menuju garasi untuk langsung pergi menuju kediaman Chika dan orangtuanya.
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit akhirnya keluarga Ara sudah sampai di kediaman Chika dan keluarga. Ayah Ara selaku kepala keluarga melangkah terlebih dahulu kemudian diikuti Ara dan bundanya. Setelah sampai di depan pintu rumah Chika, ayah Ara mengetuk pintu dan tak lama mama Chika membukakan pintu itu. Dengan raut muka yang sedikit bingung karena keluarga Ara datang menghampiri rumahnya pun langsung mempersilahkan duduk di ruang tamu. Tak berpikir panjang mama Chika langsung memanggil papa Chika dan Chika untuk duduk bersama.
![](https://img.wattpad.com/cover/278562725-288-k183046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Milikku 2 [END]
Teen FictionKehidupan memang tidak pernah bisa ditebak, bahkan takdir tidak akan pernah bisa diubah. Namun aku akan terus berusaha dan berdoa, agar takdirku selamanya berada disisimu. Mencintaimu bukanlah sebuah keharusan, melainkan suatu kewajiban yang harus s...