Ada baiknya untuk mengapresiasi karya penulis terlebih dahulu dengan cara vote ya kakak-kakak sekalian ❤️
Aku update kalo votenya udah sesuai sama target aku ya ✌🏻
.....
⚠️WARNING ⚠️
mengandung unsur yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur 18 tahunmohon pengertiannya bagi pembaca sekalianjangan menyangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan nyata pemeran yang bersangkutanterima kasih atas pengertiannya
*****
Dengan perasaan yang sudah sangat lega Ara melangkahkan kakinya masuk ke dalam butik milik istrinya. Para pegawai yang bekerja di butik tersebut terkejut karena sangat jarang istri dari pimpinan mereka datang di saat jam kerja seperti. Biasanya Ara memang datang ketika jam makan siang atau saat jam pulang untuk menjemput istrinya saat istrinya tidak membawa mobil. Dengan senyum canggung Ara tersenyum pada pergawai disana dan menanyakan keberadaan istrinya.
"Istri saya di ruangannya kan?" tanya Ara sembari tersenyum canggung.
"A-ah iyaa bu ada di dalam," jawab salah satu pegawai.
"Terima kasih yaa," ucap Ara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan langsung pergi menuju ruangan istrinya.
Ara membuka pintu ruang kerja Chika dengan cepat tanpa aba-aba dan masuk. Hingga Chika yang berada di dalam ruangan dan sepertinya sedang berdiskusi dengan pegawainya langsung terkejut.
"Jadi setelah it-" Chika berhenti bicara karena terkejut pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok istrinya yang sedang berdiri sambil memegang gagan pintu.
"Eh lagi rapat, yaudah lanjut dulu aja. Maaf ganggu hehehe," ucap Ara sambil mempersilahkan dan berniat untuk menutup pintunya kembali.
"Eh gausah Raa masuk aja," ucap Chika sambil tersenyum pada Ara.
"Kita lanjut besok saja yaa," kini Chika berkata pada pegawainya dan dibalas anggukan oleh pegawainya.
Ara pun masuk setelah pegawai itu keluar dari ruangan Chika. Tak lupa Ara meminta maaf kepada pegawai itu karena mengambil waktunya untuk rapat dengan Chika dan dibalas senyuman oleh pegawai Chika. Chika masih heran dengan kedatangan Ara, tetapi tidak berkata apapun menungggu Ara berkata sendiri dan lebih memilih untuk merapikan berkas-berkas di mejanya tadi. Saat Chika sedang membereskan berkasnya tiba-tiba saja tangan Ara sudah memeluk tubuhnya dari belakang dan itu membuat Chika sedikit terkejut.
"Kenapa sayang? Tumben banget main pas jam kerja gini," ucap Chika sambil mengelus punggung tangan Ara yang sedang melingkar di perutnya.
"Aku lega banget sayang," ucap Ara sembari meletakkan dagunya pada pundak Chika dan sesekali mencium aroma tubuh Chika melalui leher Chika.
"Lega kenapa?"
"Karin, akhirnya aku bisa ngobrol dan ngelurusin semuanya,"
"Kok?"
"Kamu tau proyek aku yang baru?"
"Heem,"
"Itu penanggung jawab dari perusahaan yang kerjasama sama perusahaan aku tuh Karin. Terus tadi aku ketemu dia, awalnya aku bener-bener takut dan you know lah aku gimana kalo inget dia. Tapi aku berusaha tenang dan selesaiin kerjaan. Habis itu waktu aku mau pulang dia ungkapin perasaannya lagi, tapi aku tegasin ke dia kalo aku cuma cinta sama kamu,"
![](https://img.wattpad.com/cover/278562725-288-k183046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Milikku 2 [END]
Teen FictionKehidupan memang tidak pernah bisa ditebak, bahkan takdir tidak akan pernah bisa diubah. Namun aku akan terus berusaha dan berdoa, agar takdirku selamanya berada disisimu. Mencintaimu bukanlah sebuah keharusan, melainkan suatu kewajiban yang harus s...