Ada baiknya untuk mengapresiasi karya penulis terlebih dahulu dengan cara vote ya kakak-kakak sekalian ❤️
Aku update kalo votenya udah sesuai sama target aku ya ✌🏻
.....
Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu baik itu dari keluarga Ara ataupun Chika. Ya benar, hari ini adalah pernikahan Ara dan Chika yang dilaksanakan di halaman rumah Ara dan sekitarnya. Banyak sekali media yang hadir pada hari ini hanya untuk meliput acara pernikahan anak dari CEO perusahan terbesar di Asia. Orang-orang penting juga tidak kalah banyaknya dari awak media, baik itu dari kenalan keluarga Ara ataupun kenalan keluarga Chika juga hadir disana. Tak lupa juga teman-teman kedua mempelai saat masih sekolah juga hadir di acara pernikahan tersebut.
Setelah melalui acara sakral dan pengucapan janji untuk hidup semati, akhirnya acara salam-salaman dimulai. Kedua mempelai menjabat tangan hampir semua tamu yang hadir, mulai dari kerabat ; orang-orang penting ; rekan dalam bekerja ; kenalan ; teman-teman ; sampai sahabat. Ara sudah bosan dengan semuanya karena memang sebenarnya dirinya tidak tau akan semelelahkan ini hanya untuk mengadakan acara pernikahan sebesar ini. Setelah jeda beberapa saat untuk beristirahat, Ara duduk di kursi pelaminan. Wajah kesal khas Ara sudah terpampang jelas di wajahnya dan Chika yang menoleh ke arah kekasihnya ah lebih tepatnya sekarang sudah menjadi istrinya itu sedikit merasa kasian.
"Sayang kok bete gitu mukanya? Ga suka ya nikah sama aku?" bisik Chika.
"Ih ngga gitu, aku capek banget pengen main game aja rasanya," kesal Ara dan masih mengerucutkan bibirnya.
"Iyaa habis acaranya kelar main game yaa? Sekarang senyum dulu, tuh dilihatin tamu yang dateng,"
"Capek sayaaaang," ucap Ara yang masih tetap mengerucutkan bibirnya.
Cup..
Satu kecupan berhasil mendarat di pipi Ara yang masih mengerucutkan bibir Itu. Disaat yang bersamaan terdengar teriakan yang menghampiri pasangan yang berbahagia itu.
"Aduh pengantin baru nih cium-cium mulu," ucap Olla yang datang bersama Dey yang sedang menggandeng Jinan, serta juga ada teman-teman Chika semasa SMA dulu.
"Iya nih cium-cium mulu, tahan dulu napa dah, ntar malem baru puas-puasin," sahut Dey yang diikuti dengan tawa orang-orang yang datang bersamanya.
Chika yang mendengar suara Olla langsung berdiri dan tersipu malu dibuatnya, karena dia yakin jika tadi belum ada orang sama sekali saat dirinya hendak mencium pipi Ara. Namun lain dengan Ara yang langsung ingin berkata kasar saat sahabat karibnya ini mendekat, tetapi dia tahan karena disana banyak sekali tamu penting dan juga keluarganya jadi dia harus menjaga image.
"Diem deh lu ye, mulut dah kek kenalpot bajaj," kesal Ara.
"Idih kang es krim ngamook," sahut Olla.
"Inget gue yang punya pabrik yee," ralat Ara mendengar ucapan Olla.
"Hmm kumat nih anak, tang mentang perusahaannya banyak pamer mulu hobinya," ucap Dey tak mau kalah.
"Lah kalian juga punya perusahaan yee gausah ngadi-ngadi," ucap Ara.
"Ralat boss gue punyanya klinik yee," ucap Dey meralat perkataan Ara.
"Oh iyee lupa gue ada bu dokter di mari, lagian lu bisa-bisanya linjur ke saintek cuma gegera liat anjing sakit," heran Ara saat mengingat waktu itu.
"Ya habis kesian Raa, mana dokter hewan deket situ gaada yaudah gue aja yang jadi dokter hewan kan?"
"Gileee baik bener lu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Milikku 2 [END]
Teen FictionKehidupan memang tidak pernah bisa ditebak, bahkan takdir tidak akan pernah bisa diubah. Namun aku akan terus berusaha dan berdoa, agar takdirku selamanya berada disisimu. Mencintaimu bukanlah sebuah keharusan, melainkan suatu kewajiban yang harus s...