11

5.2K 525 39
                                    

Ada baiknya untuk mengapresiasi karya penulis terlebih dahulu dengan cara vote ya kakak-kakak sekalian ❤️

Aku update kalo votenya udah sesuai sama target aku ya ✌🏻

.....

Dua insan itu saat ini sedang terlihat begitu lelah dan saling memeluk satu sama lain di bawah selimut tebal. Ara dengan lembut menyeka buliran keringat yang ada di dahi Chika sambil tersenyum manis. Sesekali Ara mencium kening istrinya yang terlihat sangat kelelahan akibat ulahnya.

"Capek yaa?" tanya Ara sambil tersenyum manis kepada istrinya.

"Huum, sakit juga," jawab Chika sambil mngerucutkan bibirnya.

"Maaf yaa sayang kamu jadi kesakitan gini," ucap Ara sambil mengelus pipi istrinya sambil sesekali merapikan rambut istrinya yang cukup berantakan.

"Ih gausah minta maaf sayang, kan aku juga mau," ucap Chika malu-malu.

"Apa apa ga denger," kekeh Ara kemudian.

"Tau ah males,"

"Idih marah anaknya, yaudah tunggu sini dulu yaa aku bawain kompres sama sekalian buatin makan kasian perut kamu udah pada demo cacingnya," ucap Ara sambil terkekeh kemudian mengecup singkat kening istrinya dan berjalan mengambil baju yang berserakan di bawah ranjangnya.

"Mau ikut," rengek Chika pada Ara yang masih memakai bajunya.

"Tapi bisa jalan?" tanya Ara dan di jawab anggukan oleh Chika.

Ara pun tersenyum kemudian mengambil baju Chika yang juga berserakan di lantai dan memberikannya kepada sang istri. Sambil menunggu istrinya memaki baju Ara berjalan menuju jendela yang ada di kamarnya untuk membuka jendela itu agar udara yang ada di dalam kamarnya dapat bertukar dengan udara yang ada di luar, meskipun sebenarnya sudah terlalu siang untuk melakukan itu. Setelah melihat istrinya sudah selesai memakai baju Ara pun langsung menhampiri istrinya dan mengajaknya untuk turun ke bawah. Namun saat istrinya hendak melangkah terlihat jelas bahwa Chika meringis kesakitan dan Ara melihat hal itu.

"Katanya bisa jalan," goda Ara pada Chika.

"Ih kamu nih yang buat aku gini tapi malah digodain," kesal Chika.

"Utututu sayangnya aku sakit yaa, maaf ya sayang. Sini-sini aku gendong," ucap Ara sambil menggendong Chika.

"Awas aja kamu, aku aduin papa kalo godain aku terus," ucap Chika yang sudah berada di gendongan Ara dan melingkarkan tangannya pada leher Ara sambil menatapnya tajam.

"Eh eh kok diaduin sih, iya iya ngga sayang ya ampun,"

"Awas aja pokoknya,"

"Iya sayangku iyaa,"

Setelah berada di bawah Ara mendudukan Chika di sofa yang berada di ruang tengah yang tak jauh dari dapur. Dengan perlahan Ara meletakkan tubuh istrinya ke atas sofa dan berusaha agar istrinya tidak meraasakan sakit pada daerah intimnya itu. Setelah berhasil meletakkan istrinya Ara mengecup sekilas kening istrinya dan berpamitan untuk mengambil handuk dan air hangat untuk mengompres bagian intim istrinya itu agar sedikit meredakan rasa sakitnya.

"Sebentar ya aku ambilin kompresannya," ucap Ara yang dijawab anggukan oleh Chika.

Setelah itu Ara segera beranjak untuk mengambil handuk dan air hangat. Ketika dirasa sudah cukup hangat Ara langsung mengambil wadah yang sudah diambilnya dan memindahkan air ke wadah yang sudah dia siapkan. Tanpa lama-lama Ara langsung menhampiri Chika dan mengompreskannya pada Chika. Setelah memberi penjelasan kepada Chika, Ara langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Kamu, Milikku 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang