18

3K 340 1
                                    

Ada baiknya untuk mengapresiasi karya penulis terlebih dahulu dengan cara vote ya kakak-kakak sekalian ❤️

Aku update kalo votenya udah sesuai sama target aku ya ✌🏻

.....

Suara deru mobil siang ini begitu keras dan saling bersautan satu sama lain. Ara melajukan mobil dengan santai untuk menuju ke perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan miliknya. Karena memang waktu yang ditentukan masih terbilang cukup lama, itu mengapa Ara tidak buru-buru sama sekali. Memang Ara merupakan pemilik dari perusahaan yang dimilikinnya, tetapi juga Ara ingin semua kerjasama yang melibatkan perusahaan miliknya harus langsung ditangani oleh dirinya dan orang kepercayaannya. Karena Ara tidak ingin salah langkah dalam melakukan kerjasama bisnis seperti yang dulu ayahnya pernah lakukan, sehingga perusahaan ayahnya diperlakukan dengan semena-mena. Itulah mengapa Ara melakukan semua perkejaannya sendiri padahal itu semua dapat dilakukan oleh manager yang ada di perusahaan miliknya. 

Perjalanan Ara hanya memakan waktu sekitar 45 menit dan waktu untuk meeting masih ada sekitar 15 menit lagi. Akhirnya Ara memutuskan untuk singgah sejenak di cafe yang terletak di dalam perusahaan itu dan menghabiskan segelas kopi yang dipesannya sembari menunggu waktu. Pandangannya terus dia edarkan pada cafe itu dan tanpa sengaja matanya menangkap sosok wanita yang sangat tidak ingin dia temui. Karin, iya Karin ada di dalam cafe itu yang sepertinya sedang memesan segelas kopi untuk dibawanya pergi. Ara menenangkan dirinya agar dia bisa mengendalikan tubuhnya. 

"Kok bisa ada disini? Bukanya dia cuma tutor? Tenang Raa dia cuma mau beli kopi doang kali, udah lu gausah panik. Gabakal ketemu juga, tenang Araa tenang," ucap Ara dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri.

Setelahnya Ara tidak terlalu memperdulikannya lagi dan melihat jam tangan yang melingkar pada tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan waktu untuk meeting yang sudah dia sepakati sebelumnya. Ara pun beranjak dan berjalan untuk menemui orang yang sudah janjian dengan dirinya.

Kemudian setelah bertemu dengan orang itu, Ara langsung diarahkan untuk menemui manager perusahaan tersebut. Ara hanya mengangguk dan mengikuti orang yang mengarahkannya. Dengan memperhatikan suasana kantor yang sedang dilewatinya, akhirnya Ara sampai di ruangan manajer perusahaan tersebut.

"Silakan masuk Bu," kata karyawan yang mengarahkan Ara.

"Ah baik, terima kasih yaa," ucap Ara dengan senyum yang begitu manis pada karyawan itu.

Dengan tiga ketukan yang Ara lakukan, barulah terdengar suara dari dalam untuk menyuruhnya masuk. Ara pun membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruangan itu. Saat dirinya sudah benar-benar berada di dalam, dirinya di buat kaget dengan orang yang sudang duduk di belakang meja kerja itu. Begitu juga dengan orang yang berada di belakang meja kerja tak kalah kaget saat melihat orang yang masuk ke dalam ruangannya.

"Araa?"

"Karin?"

Karin pun tersenyum manis dan beranjak untuk menghampiri Ara. Senyum manis yang begitu indah dia perlihatkan kepada Ara yang tanpa sengaja berada di dalam ruangnnya. Namun lain dengan Ara, raut wajahnya begitu muram dan berantakan. Ntah apakah dia bisa menahan dirinya untuk tidak bergetar saat berada di hadapan orang yang sangat dia benci itu.

"Hei apa kabar?" ucap Karin yang kemudian dengan cepat memeluk tubuh Ara.

Ara yang terkejut dengan perilaku Karin langsung melepaskan pelukannya dan menjauhkan tubuh Karin dari tubuhnya. Ara mengatur nafasnya agar tidak terlalu terlihat bahwa dirinya sedang mengalami panic attack.

"Tolong Bu bertindak sewajarnya karena ini sedang di wilayah perkantoran," ucap Ara dengan tegas.

"Ih kamu kayak ke siapa aja, santai aja kali,"

Kamu, Milikku 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang