Ada baiknya untuk mengapresiasi karya penulis terlebih dahulu dengan cara vote ya kakak-kakak sekalian ❤️
Aku update kalo votenya udah sesuai sama target aku ya ✌🏻
.....
⚠️WARNING ⚠️
mengandung unsur yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur 18 tahunmohon pengertiannya bagi pembaca sekalianjangan menyangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan nyata pemeran yang bersangkutanterima kasih atas pengertiannya
*****
Chika perlahan membuka matanya untuk kedua kalinya di hari ini. Ya benar sekali jika dirinya tadi sudah bangun, tetapi memutuskan untuk tidur kembali karena tidak ingin beranjak dari ranjangnya sebab terlalu lelah setelah acara kemarin. Begitu pula dengan istrinya Ara yang kini masih tertidur pulas dengan posisi yang masih setia memeluknya. Chika sedikit memundurkan dirinya karena ingin melihat wajah istrinya yang terasa lebih cantik ketika tidur. Dengan sedikit mendongak akhirnya Chika berhasil melihat wajah kekasihnya yang masih tertidur dengan pulas.
Perlahan Chika mengarahkan tangannya menuju rahang kekasihnya hanya untuk sekedar mengelusnya. Tak lupa juga dirinya bermain dengan rambut istrinya yang sedikit berantakan karena tertidur. Setelahnya dia merapikan rambut istrinya yang telah dia mainkan dan kembali mengelus pipi istrinya. Hingga empunya pun merasakan elusan itu dan mulai membuka matanya secara perlahan. Chika memperlihatkan senyumnya saat istrinya melihat dirinya dengan tangan yang masih setia mengelus pipi istrinya.
Ara yang kembali bangun dan melihat Chika yang tersenyum manis kepadanya langsung membenarkan posisinya agar lebih nyaman untuk melihat wajah istrinya itu. Setelahnya Ara tak mau kalah dan langsung mengelus lembut pipi tembam Chika yang saat ini benar-benar ingin dia gigit. Karena terlalu gemas akhirnya Ara dengan jahilnya mulai mencubit pelan pipi Chika dan mengelusnya kembali setelah itu.
"Selamat pagi istrinya Ara," ucap Ara sambil mengecup sekilas bibir Chika.
"Selamat pagi juga istrinya Chika," ucap Chika sambil terkekeh setelah itu.
"Kok ketawa sih,"
"Habisnya masih ga nyangka sekarang kita udah hidup bareng," ucap Chika sambil mulai memeluk Ara.
"Sama sih aku juga, kalo diinget dulu pernah ditolak papa gegera belum lulus kuliah. Sampe akhirnya aku berusaha mati-matian lulus lebih cepet dari temen-temenku biar bisa cepet nikah sama kamu," ucap Ara sambil mengelus pucuk kepala istrinya yang sekarang masih di dalam dekapannya.
"Segitunya ya mau nikah sama aku?"
"YA IYALAH MASIH DITANYA," ucap Ara sambil sedikit berteriak.
"Ih kok ngegas, kan aku cuma tanya,"
"Kamu gamau ya nikah sama aku?"
"Kalo gamau ya sekarang aku ngga mandi sampe bobo bareng kamu," ucap Chika malu-malu.
"Ih mandi bareng lagi ga sih?" goda Ara lagi-lagi kepada Chika.
"Mesum mulu ih pikirannya,"
"Yaudah deh iya aku diem aja,"
"Ih ya jangan diem,"
"Terus mau apa? Buat anak?"
"IH ARAA," ucap Chika sembari memukul istrinya yang terus saja menggodanya.
""Aw.. aw.. kok dipukul sih,"
"Habis kamu nih ih,"
"Ih kan udah sah masa ga buat,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Milikku 2 [END]
Genç KurguKehidupan memang tidak pernah bisa ditebak, bahkan takdir tidak akan pernah bisa diubah. Namun aku akan terus berusaha dan berdoa, agar takdirku selamanya berada disisimu. Mencintaimu bukanlah sebuah keharusan, melainkan suatu kewajiban yang harus s...