1.Hoax.
1.1
Biasanya. Hariku dimulai dengan suara datar tapi manis yang dihasilkan oleh seorang gadis kecil yang jauh lebih manis lagi. Atau kalau sedang sial sebuah pukulan tidak bertenaga dari telapak tangan milik adik perempuanku si Luna, akan membangunkanku dari mimpi.
Sayangnya, hari ini dan mungkin sampai seterusnya aku tidak akan bisa merasakan morning service itu lagi sampai waktu yang masih belum ditentukan. Dan sebagai gantinya, kali ini yang membangunkanku adalah sebuah tendangan di wajah dari seorang pemuda yang tidur terbalik dari posisiku tidur pagi ini.
Dan pemuda itu adalah Eric, orang yang notabene beberapa hari yang lalu mencoba menculiku agar bisa diisolasi supaya tidak bisa berkembang menjadi seorang kriminal kelas hiu.
Sebelum ada yang berspekulasi tentang alasan kepindahanku. Akan kuceritakan latar belakang keputusanku untuk numpang di tempat tinggal orang yang sudah kusebut di atas. Dan semua itu berawal seminggu yang lalu.
Seminggu yang lalu aku diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Lalu, seperti yang sudah kuduga, kedua orang tuaku mengeluhkan berbagai macam hal dan mencurigaiku sudah melakukan tindakan kriminal setelah melihat berita tidak benar di tv.
Perlakuan tidak bersahabat mereka sudah biasa jadi aku tidak terlalu memikirkannya dan tidak mungkin hal sekecil itu mampu membuatku kabur dari rumah. Malah bisa dibilang kalau pergi dari rumah itu adalah hal terakhir yang ingin kulakukan dalam keadaan normal.
Di rumah itu ada seorang yang benar-benar menganggap dan memperlakukanku sebagai seorang keluarga. Aku dan Luna sama sekali tidak ada hubungan darah, tapi hal itu tidak pernah membuat kami jadi orang asing untuk satu sama lain.
Bahkan sejak kami baru saja bertemu.
Bisa dibilang malah dia memperlakukan keberadaanku jauh lebih baik daripada keluargaku yang sebenarnya. Jauh lebih baik dari semua orang. Jauh lebih dari siapapun yang sudah pernah kutemui.
Karena itulah. Apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah membiarkan hal buruk macam apapun terjadi padanya. Aku bisa kehilangan apapun, aku tidak keberatan tidak mempunyai apapun. Tapi aku tidak akan terima kalau hal buruk menimpa Luna.
Dan untuk melindunginya mau tidak mau aku harus menjauhinya sejauh-jauhnya. Sebab, saat ini aku adalah pembawa bencana berjalan bagi orang-orang yang ada di sekitarku.
Dua korban sudah cukup untuk meyakinkanku kalau keberadaanku adalah sumber masalah, dan aku tidak ingin menambah korban lagi hanya untuk membuktikan kesimpulanku itu. Lalu aku lebih tidak mau lagi kalau yang jadi korban selanjutnya lagi adalah Luna.
Untuk mencegah semua hal itu, aku memutuskan untuk menghubungi Eric dan meminta perlindungan darinya. Lalu hasil akhirnya adalah diputuskan kalau untuk sementara aku harus tinggal satu tempat dengannya.
"Jam setengah enam, aku harus segera bersiap."
Tempat Eric hanyalah sebuah kamar kost kecil di perumahan padat di tengah kota. Dari luar tidak ada yang kelihatan aneh atau mencurigakan, tapi sebenarnya di area sekitar rumah ini ada banyak sekali jammer serta berbagai peralatan lain yang bisa melenyapkan area itu dari benda elektronik macam apapun.
Entah itu gps, foto satelit, atau apapun alatnya begitu berhubungan dengan area ini semua benda itu tidak akan mampu menerima maupun mengirimkan informasi tentang lokasi tempat ini ke siapapun.
Meski hal itu sedikit membuatku dan orang lain yang tinggal di tempat ini kesusahan karena bahkan sinyal ponselpun tidak bisa masuk, aku tidak terlalu memikirkannya. Sebab dari awal aku memang tidak terlalu membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOLL
Научная фантастикаRicky Axioo memicu perang dunia ke tiga pecah, dan hal itu membuatnya jadi target untuk dibunuh. Untuk melindunginya, sebuah DOLL (Digital prOgrammed Long Lasting android) bernama Maya dikirimkan untuk melindunginya.