Jika ada kesalahan dan kerancuan mohon langsung dikomen saja. Sebab saya belum sempat memeriksanya secara teliti saat memportingnya ke sini. Jadi mohon bantuannya. Panjaaaaaaanngg masalahnya.
1
Orang yang baik bukanlah orang yang punya banyak teman, sebab orang yang baik tidak berteman dengan semua orang. Dan memang begitulah seharusnya, orang yang baik hanya berteman dengan orang-orang tertentu.
Jadi alasanku tidak punya banyak teman bukanlah karena aku ini antisosial atau orang yang tidak diterima di komunitas sosial. Melainkan karena aku adalah orang baik. jadi jika logika itu kugunakan, kontak di ponselku yang sangat sedikit adalah sebuah hal yang normal. Dan baik malahan.
"Sekarang kau paham kan kenapa kontak ponselku itu sedikit isinya."
Aku tidak tahu kapan kami memulainya, tapi entah sejak kapan aku sedang membicarakan status sosialku dengan seorang anak kecil, bukan! gadis kecil? bukan juga!. Yang jelas tepatnya seorang gadis berumur lima belas tahun berpakaian militer yang sedang duduk di sampingku sambil meminum kopi hitam panas.
Kami berdua sedang berada di tengah gurun yang biasanya panas, tapi begitu malam tiba udaranya langsung turun derastis dan jadi sangat dingin. Karena itulah gadis di depanku memutuskan duduk di sampingku yang baru saja membuat api unggun kecil dari sampah-sampah yang kutemukan sisa dari kegiatan orang-orang di belakangku.
"Penjelasanmu memang menerangkan kenapa punya banyak teman itu tidak normal, tapi kesimpulanku kalau kau tidak punya teman sama sekali tidak ditolak! jadi dengan begini kau memang benar-benar tidak punya teman."
Namanya adalah Julia. Jika masalah pangkat sepertinya gadis kecil ini punya posisi yang cukup tinggi. Tapi meski begitu, dia tidak memberikan aura mengintimidasi macam orang-orang militer yang pernah kutemui seperti Akis, tentara medis di pulu itu, maupun Eric. Dan bisa kubilang malah Luna jauh lebih mengintimidasi saat dia sedang marah.
Sebaliknya, malah dia mengeluarkan aura yang membuat orang yang melihatnya jadi ingin melindunginya.
Meski dibalut dengan pakaian militer, tapi gadis di sampingku ini tetap punya kesan lemah yang datang dari tubuh kecilnya, ekspresi seakan tidak punya dosanya, dan juga sikapnya yang benar-benar lebih kekanakan dari setiap anak kecil yang pernah kutemui.
Dan sepertinya wajah manisnya juga ikut andil dalam membuat perasaanku jadi campur aduk.
"Mungkin mereka bukan temanku, tapi mereka adalah orang-orang yang sangat penting."
Semua orang yang namanya ada dalam kontakku adalah memang benar-benar orang yang penting. Orang yang benar-benar kubutuhkan. Mereka adalah orang yang tidak bisa digantikan. Daripada mengisi kontakku dengan nama orang yang bahkan tidak pernah kutemui secara langsung seperti di jejaring sosial, tindakanku untuk membatasi hanya orang-orang penting kusimpan kontaknya adalah hal yang sangat tepat.
"Kurasa kau benar juga, walau tidak punya teman tapi kalau kau punya pacar sebanyak ini sepertinya kau akan bahagia-bahagia saja."
"Pacar?"
"Bukankah nama-nama ini milik seorang gadis? maaf maksudku empat orang gadis."
Setelah menurunkan cangkir panasnya, dia menunjukan nama-nama kontak dalam ponselku. Dan memang kebanyakan isinya adalah kontak milik seorang gadis. Tapi, jika dia menganggap kalau hal itu bisa digunakan untuk menentukan kalau aku punya pacar atau tidak dia sudah salah besar.
"Aku tahu kalau kau sudah sangat lama tidak terjangkau informasi gara-gara tinggal di gurun tapi akan kuberitahukan kau satu hal! definisi pacarmu itu agak jauh dari kenyataan! sebab kita sudah ada di topik ini akan kujelaskan hubunganku dengan mereka semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOLL
Science FictionRicky Axioo memicu perang dunia ke tiga pecah, dan hal itu membuatnya jadi target untuk dibunuh. Untuk melindunginya, sebuah DOLL (Digital prOgrammed Long Lasting android) bernama Maya dikirimkan untuk melindunginya.