9 : and Yet, Another Prologue

794 43 8
                                        

Kalau sudah membicarakan masalah liburan, cuma ada dua tempat yang langsung masuk ke pikiran. Satu gunung dan dua laut, atas dan bawah. Normalnya begitu.


Tapi sekali lagi harus kuingatkan, hidupku itu tidak normal.


"Aku tahu kalau kita ini sedang tersesat tapi aku akan tetap tanya, kau tahu tidak sekarang kita ada di mana?"


"Aku malu mengakuinya tapi aku juga tidak tahu, tempat ini bahkan sepertinya tidak tertera di peta."


Sekarang ini, aku dan Maya sedang berada di sebuah tempat antah berantah yang bahkan tidak ada dalam peta. Kalau ingin lebih spesifik, kami sedang berada di pinggir pantai tepat di bawah sebuah karang yang sangat tinggi.


Mungkin sekitar dua puluh meteran.


"Tapi meski begitu aku masih bisa mengira-ngira di mana kita sekarang dari keadaan alam dan vegetasinya."


Setiap daerah punya karakteristiknya masing-masing, bahkan dalam daerah tertentu ada tanaman dan hal-hal endemik yang tidak ada di tempat lain sehingga memudahkan identifikasi. Hanya saja, jawaban itu agak aneh kalau keluar dari Maya yang notabene adalah komputer berjalan yang tinggal mengambil informasi dari server utama di masa depan.


"Ada apa dengan koneksimu Maya?"


Satu-satunya penyebab Maya tidak memastikan di mana kami berada sekarang yang terlintas di pikiranku cuma satu. Dia tidak terkoneksi ke masa depan.


"Seperti ponselmu yang tidak dapat sinyal, untuk suatu alasan koneksiku dengan masa depan juga terus-terusan Request Time Out."


Ponselku tidak mendapatkan jaringan adalah sangat normal. Sebab aku masih belum mengganti kartu SIMku, jaringan telekomunikasi tidak bisa kuterima sehingga membuatku jadi terisolasi dari seluruh dunia dan tidak bisa mendapatkan informasi macam apapun.


Harusnya, hal semacam tidak ada sinyal dari sebuah operator telekomunikasi tidak akan mempengaruhi koneksi yang Maya miliki. Sebab Maya punya sumber koneksinya pribadinya sendiri di atas orbit.


Supaya Maya selalu mendapatkan koneksi, orang-orang di masa depan juga mengirimkan satelit SAT berkecepatan tinggi ke masa lalu. Selain menjadi modem portable yang mampu bergerak ke sana-ke mari sendiri untuk Maya, benda itu juga adalah sebuah locator yang bisa mengirimkan informasi tentang daerah di mana gadis itu sedang tinggal sehingga rasanya hampir tidak mungkin Maya bisa kehilangan sinyal lalu tersesat.


"Aku tidak tahu dari mana asalnya tapi ada interfensi dari pihak ketiga."


Cuma itu jawaban logisnya. Seseorang atau sesuatu menghalangi sinyal yang akan diterima Maya.


"Jadi bagaimana Ricky?"


Dia bertanya padaku bukan karena dia tidak bisa memutuskan sesuatu sendiri, tapi karena dia sedang menunggu instruksiku. Kenapa?

DOLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang