1
"Ricky! dengarkan aku baik-baik."
"Apa?."
"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan tapi yang jelas jangan berbuat yang aneh-aneh pada adikmu!. . . jika kau ditangkap polisi aku juga yang repot nantinya."
Aku tidak ingat kalau Veronica pernah jadi waliku. Tapi di tempat ini memang kalau sampai aku kena masalah dia juga akan ikut terkena imbasnya sebab semua akomodasiku yang menanggungnya adalah teman sekelasku ini.
Hanya saja, menelponku dengan sambungan internasional yang mahal hanya untuk memperingatkanku untuk tidak melakukan tindakan yang tidak akan pernah kulakukan itu rasanya agak kedengaran bodoh. Dan kalau aku mengingat jika dia itu murid terpintar di sekolah membuatku semakin penasaran apakah gara-gara kelamaan libur otaknya jadi agak karatan.
"Veronica. . . aku sudah tahu anggapan macam apa yang kau punya tentangku jadi dengarkan aku baik-baik. . "
"Apa?."
"Aku bukan orang mesuuuummm!!!!!."
"Aku sangat paham kalau tidak ada maling yang mau mengaku maling"
"Aku sudah lama sekali ingin menanyakannya. . . sebenarnya alasan macam apa yang membuatku mengira kalau aku ini semesum apa yang kau bayangkan?."
"Alasan ya. . . mungkin karena aku mendengar cerita Maya tentang kau yang melakukan banyak hal padanya, melihat bukti kalau kau mengintip adikmu, dan juga menempel-nempel Lina setelah mengajaknya ke tempat gelap dan sempit."
". . . . . "
Sial, aku ingin membantah omongannya tapi aku tidak mengatakan apa-apa. Sebab pada dasarnya apa yang dia katakan semuanya benar, aku tidak bisa membuktikan kalau aku ini bukan orang mesum berdasarkan bukti yang dia bawa. Selain itu, jika ingatannya normal mungkin dia bahkan akan menambahkan fakta kalau aku pernah melihatnya cuma mengenakan pakaian dalam di kamarnya.
"Jadi apa pembelaanmu?."
". . . . .Tidak ada."
"Bagus."
"Tapi setidaknya percayalah kalau aku tidak akan menyakiti atau memaksa Luna melakukan hal yang aneh-aneh."
"Kalau yang itu tentu saja aku percaya. . . aku lebih khawatir kalau kau membuatnya mau diapa-apakan olehmu. . ."
"Berhenti di situuuuuuu!!!!!. . . berhenti bicara mesum tentang adik seseorang pada kakaknya sendiri."
Kenapa gadis ini tidak bisa percaya kalau aku ini bukan tipe orang yang akan membawa seorang gadis kecil ke sebuah tempat sepi dengan maksud yang tidak benar. Yang kita bicarakan adalah Luna, yang notabene adalah tiang penyangga motivasi kehidupan seorang Ricky.
"Kalau kau masih ingat berarti semuanya masih aman."
"Dari awal aku tidak pernah berbahaya . . . dan aku akan tutup telponnya."
"Um."
Aku menutup pembicaraan kami dan memasukan ponselku ke saku. Setelah itu aku melihat ke sekitarku untuk memeriksa keberadaan Luna. Hari ini aku dan Luna akan pergi jalan-jalan, tapi untuk suatu alasan dia tidak mau berangkat bersama dan memintaku untuk bertemu di tempat lain. Karena itulah sekarang aku sedang berdiri sendirian di tengah kerumunan orang banyak sambil mencoba mencari lokasinya seperti orang mencurigakan.
"Kak Ricky kau melihat ke mana? aku di sini."
Ketika aku sedang memutar-mutar badanku sambil memfokuskan pandanganku ke tempat yang agak jauh, tiba-tiba aku merasa kalau ada sesuatu yang menarik bajuku. Dan begitu aku membalikan badanku lalu melihat ke bawah, aku menemukan seorang gadis kecil imut yang akan jadi tema kencank. . . maksudku yang akan menemaniku jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOLL
Ciencia FicciónRicky Axioo memicu perang dunia ke tiga pecah, dan hal itu membuatnya jadi target untuk dibunuh. Untuk melindunginya, sebuah DOLL (Digital prOgrammed Long Lasting android) bernama Maya dikirimkan untuk melindunginya.