VIII

8.9K 934 24
                                    

_________________________

Desire

__________________________

"Mengantar makanan lagi Renjun sshi?" Renjun mengagguk gugup.

"Iya, Mina sshi."

"Kau buka jasa Catering kah? Apa aku juga boleh memesan?" Renjun tersenyum canggung, ia bingung harus menjawab apa. Namun Mina sedikit terkekeh melihat wajah Renjun yang memerah padam.

"Tidak-tidak, saya hanya bercanda. Silahkan masuk Renjun sshi." Ujar Mina, Renjun pun membungkuk lalu menghela napas sebelum mengetuk pintu ruangan Jaehyun. Entah kenapa, hari ini ia merasa jauh lebih gugup untuk melihat wajah rupawan boss nya itu.

"Masuk." Suara itu membuat kernyitan dijangtungnya, bahkan berdentam dua kali lebih cepat dengan rasa mual yang bergejolak. Mencoba bersikap tenang, menepis semua perasaan yang menyeruak, ia pun masuk.

"Siang pak..." Ia membungkuk memberi salam, sedikit mematung saat melihat Johnny yang juga ada disana. "...hyung." Tambahnya.

"Taro saja dimeja, saya ada meeting lima menit lagi." Ujar Jaehyun tanpa menoleh sedikitpun kearah Renjun. Johnny hanya memperhatikan mereka dalam diam.

"Iya pak." Renjun menaruh bekal itu dimeja dan berjalan mundur secara perlahan menuju pintu.

"Saya pamit dulu." Ujar Renjun yang hanya dibalas dengan anggukan. "Ah! Iya ini pak kunci mobilnya." Renjun merogoh saku celananya, mencari kunci mobil dikatong celananya yang cukup dalam.

"Pegang dulu." Jawab Jaehyun cepat lalu merapihkan mejanya, membawa beberapa dokumen yang lansung ia serahkan ke Johnny.

"Ayo." Ajak Jaehyun pada Johnny, melewati Renjun yang masih mematung.

Johnny meremat pundak Renjun sebelum ninggalkan ruangan. "Jangan lupa makan, sudah siang." Johnny sedikit berteriak sebelum menutup pintu.

"Iya." Jawab Renjun pelan, meski tak akan didengar Johnny yang sudah hilang dari ruangan. Renjun berusaha menelen silvanya. Apa dia berbuat salah? Pikirnya. Sikap Jaehyun terlampau dingin.

Atau dia mengingat kejadian semalam.

Dia mungkin, jijik?

Aku ingin tenggelam ke dasar laut!

Simpul Renjun kalut. Ia berjalan sedikit gontai keluar ruangan, Mina tak ditempat. Mungkin ikut Jaehyun, atau sedang istirahat makan. Sepintas Renjun berguman dalam pikirnya.

Ia kembali duduk dimejanya, membuka kotak bekal yang ia masak sendiri. Memakannya dengan tak selera. Pikirannya tak tenang, ia harus meminta maaf kepada Jaehyun atas kejadian semalam.

"Kau makan sendiri Renjun sshi?" Renjun sedikit terpelenjat dikursinya, suara itu sontak membuatnya tersedak dan batuk-batuk.

"Kau baik-baik saja?" Yeri, yang bertanya padanya tampak panik menepuk punggung Renjun dan memberikannya air mineral.

Renjun mengangguk, sambil meminum air yang diberikan Yeri, rekan kerjanya.

"Maaf Renjun sshi, aku tidak bermaksud mengejutkanmu." Yeri tampak canggung melihat Renjun yang masih terbatuk-batuk.

"Tidak apa-apa, saya yang salah karena melamun." Renjun berusaha membuat Yeri tak merasa bersalah. Namun hal itu membuat Yeri terkekeh lalu duduk dimejanya yang bertempat disebelah Renjun.

"Kau tidak makan?" Tanya Renjun, Yeri hanya menunjukan satu buah apel seolah menandakan 'ini makan siangnya.'

Desire [JaeRen] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang