_________________________
Desire
__________________________
"Papah! Daddy! Ayooooo!" Suara melengking milik Jisung cukup membekik di kediaman keluarga Jung. anak itu terlihat begitu semangat keluar dari kamarnya.
"iya sabar sayang." Renjun hanya bisa menggeleng melihat anaknya yang terlihat begitu aktif, sedangkan suaminya, Jung Jaehyun, hanya tersenyum memandang orang-orang yang paling ia sayangi di dunia.
"habis dari tempat nenek kita ke taman hiburan kan pah? Dad?" ujar Jisung kembali saat mereka sudah mengenakan sabuk pengaman di dalam mobil. Jisung duduk belakang dengan kursi khusus untuknya, ia sudah bisa memakai sabuk pengamannya sendiri.
"Jadi kamu semangatnya mau ke taman hiburan nih? Bukan karena mau ketemu sama nenek." Renjun tampak mencibir kearah anaknya.
"Dua-duanya pah, tapi jangan lama-lama di tempat nenek. Nanti Ji gak puas mainnya." jawab anak berusia 5 tahun itu dengan polos.
"yaudah kamu pergi aja ke taman bermain, papah gak usah ikut. Papah mau sama nenek kamu aja." Renjun merajuk. Jaehyun hanya tertawa kecil menahan gemas pada istrinya itu. Ia pun mulai menginjak pedal gas mobilnya keluar dari area rumah. Andai tak ada Jisung mungkin ia sudah melahap habis bibir cherry yang terlihat mencebik saat ini. Ayolah Jung Renjun, jangan menggoda suamimu.
"yaudah Ji mau pergi sama daddy aja." rajuk Jisung yang tak mau kalah.
"daddy maunya sama papah kamu Ji."
"ih, daddy jahat!" Jaehyun tertawa lepas, melihat anaknya yang terlihat menggebungkan pipinya.
"makanya kamu jangan buru-buru mau pergi pas disana nanti ya? Kan kita jarang ketemu nenek. Masa baru ketemu sebentar udah mau pergi. Kasian, nenek kan juga kangen sama kamu Ji." Jisung terdiam mendengar penuturan Jaehyun sedangkan Renjun terlihat mengulas senyum.
"janji ya? Jagoan daddy kan pinter." lanjut Jaehyun yang lalu diberi anggukan oleh sang anak.
"daddy jangan kerja terus makanya. Ji kan mau main lama sama daddy sama papah." guman Jisung yang tampak sedih.
"iya daddy janji sayang, nanti daddy ambil libur panjang kita liburan sekeluarga."
"yes!" kali ini bukan Jisung yang menjawab, melainkan Renjun.
"eh ada yang seneng." Jaehyun terkekeh.
"ya aku kan juga kangen kalo kamu gak ada."
"utututu, gak mau kalah sama anak kamu ya!" Renjun menyengir, menampilkan gigi putihnya saat Jaehyun mencubit gemas pipi istrinya.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, mereka sekeluarga sampai di rumah sakit jiwa milik keluarga Taeyong, sahabat mereka.
"nenek!" teriak Jisung saat masuk kekamar wanita separuh baya itu.
"cucunya nenek yang ganteng!" balasnya, memeluk erat tubuh mungil Jisung.
"gimana bu? Sehat?" tanya Jaehyun, sambil menaruh beberapa barang yang mereka bawa untuk ibunya.
"sehat nak, berkat doa kalian."
Renjun mendekat kearah ibunya, menyandarkan tubuh mungilnya di bahu sang ibu sambil bergelayut manja.
"bu, ibu gak mau tinggal sama kami aja? Catatan medis ibu udah baik kok. Biar Jun bisa rawat ibu, ibu juga bisa main sama Jisung." Pinta Renjun.
"memangnya boleh?"
"boleh lah bu, kenapa enggak."
"ibu tidak enak, itu akan merepotkan kalian. Terlebih nak Jaehyun."
"tidak bu, tidak sama sekali. Ibu kan ibu saya juga." Jaehyun menjawab, menegaskan ucapannya. Membuat wanita separuh baya itu tertegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire [JaeRen] √
Fanfiction[M] [Romance] hasrat ini tak bisa kukendalikan, aku menginginkanmu lebih... Huang Renjun ㅡ Jung Jaehyun . . . Kau begitu memikat bagai candu, yang sangat memabukkan. Namun, aku takut... Takut kau menjauhiku saat tau aku sangat mencintaimu... Jung...