Di baptis dulu, atau syahadat dulu?
<Happy Reading>
"Tumben."
"Apanya dek?"
"Dek? Lu dari tadi manggil dek mulu."
"Emangnya kenapa? Ga boleh manggil dengan sebutan dek?"
"Ada mau nya nih pasti kan?"
"Astaghfirullah, su'udzon mulu."
"Tapi kan emang kelakuan lu begitu, manggil gue dek kalo ada mau nya doang."
"Au ah serah lu."
Suasana kembali hening dengan Kila yang memilih untuk menonton televisi dan Bayu melanjutkan kegiatan bermain game PUBG miliknya. Tidak ada yang memulai pembicaraan dari kedua pihak, sebenarnya tidak terlalu hening karena masih ada suara yang terdengar. Suara itu hanya berasal dari televisi dan efek suara game milik Bayu. Keduanya memilih fokus pada kegiatan masing-masing.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba handphone Kila berdering pertanda bahwa ia menerima panggilan dari seseorang.
"Hallo? Waalaikum salam."
"Si Bayu udah di rumah kamu La?"
"Kamu tau darimana Bayu ada di rumah gue Din?"
"Lho? Bukan nya tadi malam kata Bayu mau ngumpul di rumah kamu. Ga jadi ngumpul atau gim─?"
"Bentar Din." potongnya, dan Dinda yang di suruh untuk diam pun hanya menurut. "Hehh!! Lu bilang apa ke Dinda tadi malam?!" Bentak Kila kepada lelaki di sampingnya yang sedang asik bermain game, namun tidak juga mendapat jawaban apapun. "Woy jawab!!" sambungnya.
"Apa sih ah?!"
"Apa sih apa sih!, Lu bilang apa ke Dinda tadi malam?!"
"Ya ga ada sih, kan ini hari minggu, jadi gue ngajak mereka ngumpul daripa─"
"Mereka?!"
Ya, mereka. Sudah pasti yang datang bukan hanya Dinda kan? Bayu syalan, bisa-bisa nya ngadain acara di rumah Kila tanpa persetujuan sang pemilik rumah.
"Belum juga selesai ngomong aelah! Iya mereka."
"Ga cuma Dinda dong berarti?"
"Ya kan kata Bayu kita mau ngumpul di rumah kamu, udah lama juga ga ngumpul." gadis dari seberang telpon pun ikut mengambil alih pembicaraan dua remaja tersebut.
"Ya udah, dateng aja ke sini Din."
"Eum iya, ini aku lagi nunggu Nanda, lama banget."
"Nanda ikut?"
"Dimana ada Dinda, di situ ada Nanda."
"Nyahut aja lu bay!"
"Ya kan gue bener dek, iya ga Din?"
"Iya iya." Jawab gadis itu pasrah.
"Ya udah deh, nanti hati-hati di jalan ya, gue tutup telpon nya, mau ngobrol sama bayu. Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
Dan akhirnya, sambungan telepon itu di akhiri.
~~~•||•~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] SEAMIN TAK SEIMAN [end✓]
Teen Fiction"Titip salam untuk Tuhanmu. Katakan padanya aku menyayangi salah satu hambanya dan maaf karena sudah berani mengagumi hambanya sedangkan aku bukan umatnya" Skuy mampir ^^ [10/01/2021] #1 seamintakseiman [20/07/2021] #1 katedral [20/10/2021] #1 Istiq...