02. New Friend

10.7K 1K 67
                                    

Kau tahu? Pertemuan itu adalah sebuah takdir dari Tuhan, hanya saja kita tidak mengetahui bagaimana Tuhan membuat scenario pertemuan itu.

<Happy Reading>

~•~

Sekarang sudah pukul 20:47 WIB, hampir pukul sembilan malam. Kila baru saja hendak istirahat dikamar nya, namun tanpa diduga ada tamu tak di undang datang ke rumahnya.

"Lu ngapain udah malam gini masih aja singgah di rumah orang?!" Kila bertanya dengan wajah yang heran dan nada bicara yang seperti ingin mengumpat namun tertahan di ujung bibir.

Bagaimana mungkin dia bisa mengumpat didepan orang tuanya? Bisa-bisa Kila akan dimarahi oleh ayah dan bunda nya.

"Kilaa, gak boleh gitu sayang. Bayu kan tamu," Bunda berbicara dengan halus.

Ya, Bayu sedang berada dirumahnya sekarang.

"Ntah nihh, gue tamu disini. Tamu adalah raja."

"Dihhh! Elu raja? Raja dari Jonggol kali!"

Bayu tertawa kecil mendengar perkataan Kila,
"astaga La, lagian kan ini rumah gue juga, iya kan Yah?" Bayu bertanya pada ayah Kila yang ada di meja dapur sambil tersenyum.

Bayu memanggil orang tua Kila sama seperti Kila memanggil orang tuanya. Memanggil ayahnya Kila dengan sebutan 'ayah' dan memanggil bundanya Kila dengan sebutan 'bunda'. Bagi keluarga Kila, Bayu sudah di anggap sebagai kakak laki-laki untuk Kila. Hal itu di akui sendiri oleh Bayu.

"Iya nak iya. Ini rumah kamu juga," sahut ayah.

"Tuhh dengerin, masih bisa denger kan?"

"Apaan sih!" Ucap Kila dengan nada kesal.

Sekarang Kila sudah mulai frustasi karena orang tuanya membela Bayu.

Kila masih kesal dengan Bayu karena mulutnya yang 'terlalu ember'. Apalagi tentang perkelahian yang terjadi disekolah tadi pagi. Untunglah yang berkelahi salah satunya adalah Demas. Jika Demas tidak terlibat dalam perkelahian itu, mungkin ayahnya akan terus mengintrogasi dirinya karena penasaran.

Ayahnya Kila mungkin sudah bosan mendengar nama Demas. Itu sebabnya ia tidak banyak bertanya pada Kila. Pasalnya ia sudah sering mendengar dari Kila putrinya bahwa Demas sering mengundang perkelahian saat Kila masih SMP. Begitu juga dengan bundanya Kila. Yang pasti tidak heran lagi jika mendengar nama Demas disebut dalam sebuah konflik yang terjadi disekolah.

"Udah akh sensian amat lu La. Keluar yok! Temenin gue makan, boleh kan bunda?" Bayu menoleh ke arah bundanya Kila untuk mendapat jawaban.

Bayu berharap bunda mengizinkannya.

"Iyaa boleh," bunda menjawab pertanyaan Bayu dengan suara yang lembut.

"Bundaaa," Kila kesal mendengar jawaban dari bundanya.

"Bawa aja Bay. Biar gak marah-marah lagi tuh. Kek nya anak perempuan ayah hari ini agak sensi," Sahut ayahnya.

Kila pun semakin kesal sekarang.

"Ayahh ihh, Kila mau istirahat. Capek banget hari ini."

[1] SEAMIN TAK SEIMAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang